Ambon (ANTARA) - Rumah Tahanan (Rutan) Ambon memberikan pelatihan keterampilan mebel atau manufaktur untuk memaksimalkan pembinaan pada tahanan di Rutan itu dengan menggandeng Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Ambon.
"Pembekalan berupa materi-materi dasar membuat kerangka, cara menggambar kerangka, memilih jenis kayu yang diberikan kepada tahanan oleh tenaga ahli dari BPVP Ambon ini guna memberikan pemahaman sebelum melakukan praktek pada bahan yang disediakan," kata Kepala Rutan Ambon Adam Ridwansah di Ambon, Kamis.
Adam mengungkapkan bahwa tujuan pelatihan ini guna menciptakan warga tahanan yang terampil dan berkualitas sehingga menjadi orang yang berguna di masyarakat, mempunyai skill, dan tidak menjadi beban keluarga.
Pelatihan ini kata dia menekankan pendekatan praktis yang mana peserta akan terlibat langsung dalam proses pembuatan furniture.
Mereka akan mempelajari cara mengukur, memotong, dan merakit bagian-bagian furniture, serta teknik finishing untuk mencapai hasil akhir yang berkualitas.
Selain itu, pelatihan ini juga membahas tentang keamanan kerja dan penggunaan peralatan kerajinan kayu.
Meski demikian menurut Adam Rutan sebagai tempat penitipan sementara bagi tahanan maka dari itu pihaknya belum bisa memberikan banyak program pelatihan.
"Kerja sama dengan BPVP ini akan menjadi agenda tahunan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS), jadi nanti setiap tahunnya kita akan agendakan kegiatan serupa," tuturnya.
Kemudian selain manufaktur kata dia pihaknya juga mendukung program asta cita Presiden Republik Indonesia (RI) dengan melakukan pembinaan ketahanan pangan.
"Para tahanan kami latih untuk bercocok tanam, kita coba manfaatkan sedikit lahan namun tetap bisa produktif. Kita memanfaatkan botol-botol bekas dan pipa untuk bercocok tanam dengan metode hidroponik," kata dia.
Saat ini jumlah tahanan yang menghuni Rutan Ambon berjumlah sebanyak 38 orang mereka menjalani masa tahanan sembari menunggu perkembangan kasus di kejaksaan maupun pengadilan.