Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Pusat membantu penyelesaian proyek pembangunan terminal transit di Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp5 miliar.
"Pemerintah Pusat sangat terbuka bagi pembangunan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) saat ini, salah satunya dengan menyediakan dana sebesar Rp5 miliar guna penyelesaian pembangunan terminal transit yang ada di Desa Paso," kata Ketua Komisi III DPRD Kota Ambon, Rofik Afifudin di Ambon, Kamis.
Dia menjelaskan, jawaban bantuan biaya sebesar Rp5 miliar itu disampaikan Deny Kusdyana Kasi Jaringan Prasarana Subdit jalan raya Dit Lalu lintas angkutan jalan LLAJ Dinas Perhubungan Kementerian Perhubungan di Jakarta bersama beberapa orang staf saat melakukan pertemuan dengan anggota Komisi III DPRD Kota Ambon yang berlangsung di Jakarta (11/12).
"Jadi bantuan Rp5 miliar itu guna menyelesaikan lantai satu yang merupakan terminal, sebab bangunan terminal transit itu terdiri atas beberapa bagian selain terminal ada juga beberapa rumah toko (Ruko)," ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, Pemerintah Pusat hanya membantu biaya guna penyelesaian terminal, sedangkan Ruko tidak bisa dibantu pihak Ditjen Perhubungan, karena bantuannya hanya terkait dengan terminal.
Menurut dia, dalam pertemuan itu Kasi Jaringan Prasarana Subdit jalan raya LLAJ Deny Kusdyana mengatakan, pada tahun 2014 ada bantuan dana juga dari Ditjen Perhubungan sebesar Rp2 miliar namun tidak digunakan karena ada syarat yang belum disiapkan yakni Desain Detail Engginering (DDE).
"Kalau sekarang sudah disiapkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Maluku dan sudah ada di Ditjen Perhubungan Kementerian Perhubungan, karena itu kita tinggal menunggu saja dana sebesar Rp5 miliar itu guna penyelesaian terminal transit tahun 2015," ujarnya.
Jadi apapun terjadi, lanjutnya, pekerjaan penyelesaian terminal transit khusus lantai I harus tetap jalan, sebab kalau proyek tersebut jalan maka bantuan selanjutnya akan diberikan.
"Apalagi DDE itu merupakan peta terminal transit tersebut dan sekarang sudah ada maka pekerjaan penyelesaian terminal itu harus jalan sehingga awal tahun 2016 sudah bisa difungsikan," ujarnya.