Ambon (ANTARA) -
Masyarakat pulau Moa, kabupaten Maluku Barat Daya (MDB) mengeluhkan tingginya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium yang mencapai Rp50 ribu per liter.
Sejak awal tahun harga BBM mengalami peningkatan cukup drastis dari sebelumnya Rp20- 25 ribu per liter untuk jenis premium menjadi Rp50 ribu per liter, kata masyarakat Moa, Eva Dolhalewan.
"Sejak awal 2020 di Moa dan pulau sekitar mengalami kelangkaan BBM sehingga harga yang dijual di pengecer maupun agen penyalur BBM mencapai Rp50 ribu per liter," katanya, Jumat.
Dikatakannya, kenaikan harga BBM jenis premium mencapai Rp50 ribu per liter sedangkan minyak tanah Rp15rb per liter.
Kenaikan harga BBM ini katanya, tentu berdampak pada harga transportasi maupun harga makanan yang dijual para pedagang.
"Selama ini akses transportas di MBD lebih banyak menggunakan jasa angkutan ojek motor, jika harga BBM naik maka harga ojek juga naik. Dicontohkannya harga ojek dari Moa ke Tiakur mencapai Rp200 ribu, " katanya.
Hal sanada juga disampaikan anggota DPRD provinsi Maluku, Anos Yermias menyatakan, hasil kunjungan pihaknya me lokasi penjualan BBM, harga BBM jenis premium dan minyak tanah mengalami peningkatan khususnya di pulau Moa.
"Sampai hari ini harga BBM di Moa masih tinggi, kalau di pulau Kisar sudah mengalami penurunan karena pasokan BBM sudah normal," katanya.
Diakuinya, di pulau Moa nyaris terjadi perkelahian antar warga karena pasokan BBM yang terbatas dan berpengaruh pada harga.
Pihaknya telah melakukan koordinasi ke BPH migas terkait masalah kelangkaan BBM.
Selain itu juga meminta aparat kepolisian khususnya kapolsek pulau Kisar untuk mendeteksi, juga turun ke seluruh pengecer untuk mengecek harga BBM yang naik.
"Kondisi ini akibat pasokan yang sedikit ditunjang cuaca yang eksterm sehingga berpengaruh pada pasokan BBM ke MBD," tandasnya.