Ambon (ANTARA) - Human Initiative (HI) Maluku mendorong penguatan ekonomi lokal di Kota Ambon melalui pemberdayaan 10 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Program ini menjadi langkah strategis HI dalam mendukung ketahanan ekonomi masyarakat, terutama di sektor pertanian dan pengolahan produk lokal.
“Yang paling krusial saat ini adalah program pemberdayaan ekonomi. Dalam waktu dekat kami akan fokus masuk ke pengembangan ekonomi lokal secara lebih terstruktur,” kata Kepala HI Maluku M Jabal Nur di Ambon, Rabu.
Sebelumnya, HI telah menjalankan program pemberdayaan pertanian di beberapa wilayah di Ambon dan Maluku Tengah, seperti pengembangan komoditas cabai dan cengkih.
Salah satu wilayah yang menjadi perhatian adalah Desa Oli, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah yang dikenal sebagai salah satu sentra pasokan cabai tertinggi di Ambon selain Taeno, Ambon. Lemahnya pengolahan pasca-panen menjadi kendala utama yang ingin diatasi.
“Kami melihat potensi pertanian yang tinggi di Oli, tapi belum ada pemberdayaan dalam pembuatan produk olahan. Jadi kami masuk untuk mendampingi dan mengembangkan potensi tersebut,” ujarnya.
Tak hanya petani, HI juga menyasar pelaku UMKM yang bergerak di sektor kuliner dan pengolahan makanan khas daerah. Banyak produk lokal yang punya cita rasa khas, namun belum memiliki kemasan menarik atau strategi pemasaran yang memadai. Di sinilah HI berperan dalam membangun kapasitas UMKM dari hulu ke hilir.
Target program ini mencakup pendampingan intensif terhadap 10 UMKM terpilih di Kota Ambon. Pendampingan dilakukan secara masif, mulai dari penguatan manajemen usaha, pengemasan produk, hingga strategi pemasaran berbasis digital dan lokal.
“Dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis potensi lokal, Human Initiative berharap program ini bisa menjadi penggerak ekonomi komunitas dan membuka peluang baru bagi pelaku usaha kecil di Ambon,” ucapnya.
