Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar mendorong fotografer lokal untuk terus percaya diri memamerkan karya-karya mereka di ruang publik dalam menampilkan budaya Indonesia melalui media visual yang menyentuh.
"Banyak pejuang ekonomi kreatif di bidang fotografi sebenarnya punya karya luar biasa yang bisa menjadi sumber pendapatan pasif. Tapi, masih banyak yang ragu menunjukkan karyanya karena takut dibajak atau tidak diapresiasi. Padahal, jika kita berani memamerkannya, justru bisa membuka peluang besar," kata Irene saat melihat pameran fotografi SK-ART dalam siaran pers di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan potret destinasi wisata yang dihasilkan dari tangan fotografer lokal tidak hanya indah secara visual, tapi, juga punya kekuatan emosional yang mampu menyentuh hati. Kementerian Ekraf siap membukakan akses-akses fotografi Indonesia untuk bisa memotret tempat-tempat di Indonesia serta memberikan tempat untuk memamerkan karya mereka di ruang-ruang publik tidak hanya di Indonesia, tapi, juga di luar negeri.
"Lewat foto-foto di pameran ini saya melihat ketulusan hati para fotografer kehangatan dan cinta yang terpancar dari tiap karya. Inilah yang menjadi kekuatan sejati Indonesia," katanya.
Irena mengatakan pameran foto menjadi bukti bahwa karya kreatif bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia, tidak hanya untuk sekarang, tapi, juga untuk masa depan melalui potensi royalti jangka panjang.
Sebagai bagian dari sinergi dengan pemerintah, kegiatan ini juga menghadirkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN-RB) Rini Widyantini, yang turut menjadi peserta dengan karya fotonya yang dipamerkan, serta Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto.
Yovie Widianto menilai bahwa jiwa yang terpancar dari karya para fotografer merupakan kekuatan yang tidak dapat tergantikan.
"Dari komposisi hingga detail, semua tersusun dengan spirit dan nyawa yang kuat. Teknologi seperti AI memang bisa bantu presisi, tapi tidak bisa menggantikan manusianya. Justru kadang, ketidaksempurnaanlah yang membuat karya terasa hidup dan bernyawa. Kesempurnaan yang terlalu plastis malah bisa menghilangkan jiwa dari sebuah karya,” kata Yovie menjelaskan.
SK-ART (Sebastian Kisworo-ART) menampilkan 75 karya dari 65 fotografer. Pendiri dan kurator SK-ART Sebastian Kisworo menyampaikan harapannya bahwa kehadiran Kementerian Ekraf dalam pameran dapat memperkuat jembatan kolaborasi antara fotografer lokal dengan pemerintah.
“Kami berharap dapat lebih dilirik oleh pemerintah agar para pegiat fotografi bisa mendapat fasilitasi bukan hanya berupa tempat untuk memamerkan karya, tapi, juga agar acara yang kami buat bisa mendapat interaksi yang lebih banyak, dan berdampak lebih luas,” kata Sebastian.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamenekraf dorong fotografer lokal percaya diri pamer karya ke publik