Ambon, 4/11 (Antara Maluku) - Tim Pusata Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) sementara melakukan survei struktur tanah di kawasan Tanah Rata kecamatan Sirimau kota Ambon.
"Tim ITB mulai kemarin telah melakukan survei struktur tanah di kawasan Tanah Rata paskagempa yang terjadi di Ambon (31/10)," kata Kepala BPBD kota Ambon, Enrico Matitaputty, Sabtu.
Ia mengatakan, hasil survei kerusakan pemukiman dan fasilitas umum oleh TIM BNPB ditemukan kawasan Tanah rata bangunan dan lantai rumah mengalami keretakan yang sama.
"Setelah melakukan survei topogradfi tanah,hasilnya akan dilaporkan ke Pemkot Ambon selanjutnya akan diteruskan ke BNPB guna proses ganti rugi akibat bencana alam," katanya.
Data BPBD kota Ambon pemukiman yang rusak paskagempa sebanyak 40 unit yang tersebar di tiga kecamatan diantaranya empat rumah rusak ringan dan 36 rumah rusak sedang.
Kecamatan Sirimau terdata empat rumah rusak ringan, 30 rumah rusak sedang, kecamatan Teluk Ambon satu unit rumah rusak sedang, kecamatan Teluk Ambon lima rumah rusak sedang.
"Hasil pendataan tersebut kerugian yang ditimbulkan akibat gempa rata-rata per unit rumah mencapai Rp10 juta - Rp15 juta, kerusakan yeng terjadi hanya di bagian dinding, lantai rumah. Jika disetuji maka kawasan pemukiman yang mengalami kerusakan akan dilakukan perbaikan dinding, lantai dan proses pengecatan," ujarnya.
Enrico mengakui, pihaknya sementara melakukan persiapan proposal untuk diteruskan ke BNPB melalui dana siap pakai.
Sementara untuk fasilitas umum di kota Ambon yang mengamai kerusakan diantaranya pusat perbelanjaan Maluku City Mall (MCM), fakultas Kedokteran dan Pertanian Universitas Pattimura, Bandara Pattimura, empat sekolah yakni SLB Batu Merah, SDN 1,2 dan 3 Rumah Tiga, Paud di tanah Hitu, serta bangunan kantor Pemadam Kebakaran kota Ambon.
"Fasilitas umum yang mengalami kerusakan akan dilakukan perbaikan oleh setiap kantor, karena BNPB hanya melakukan ganti rugi untuk rumah warga," tandasnya.
