Ternate, 16/5 (Antaranews Maluku) - Para nelayan di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) meminta Pemerintah Kota (Pemkot) setempat untuk meningkatkan kapasitas penampungan ikan di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Dufa-Dufa dan TPI Bastiong.
"Kapasitas coldstrage untuk menampung ikan nelayan di TPI Dufa-Dufa dan TPI Bastiong sangat terbatas, sehingga saat musim ikan sering tidak bisa menampung seluruh ikan hasil tangkapan nelayan," kata salah seorang nelayan di Ternate, Irwan di Ternate, Rabu.
Dalam kondisi seperti itu harga ikan nelayan menjadi sangat murah, bahkan tidak jarang nelayan terpaksa harus membuang ikannya karena tidak lagi diterima di penampungan ikan di kedua TPI tersebut.
Menurut dia, di Ternate memang ada pula sejumlah pengusaha yang menampung ikan nelayan, tetapi hanya untuk jenis ikan tertentu, seperti ikan tuna, ikan cakalang dan ikan kakap sedangkan untuk jenis ikan lainnya seperti dolosi, tube dan surihi tidak diterima.
Jenis ikan seperti ini terpaksa dijual kepada para pedagang ikan yang ada di sejumlah pasar di Ternate, tetapi mereka umumnya membeli dalam jumlah terbatas karena tidak memiliki fasilitas coldstrage untuk menyimpang ikan.
Sekretaris Tim Pemantau Inflansi Daerah (TPID) Kota Ternate, Sitopo Abdullah mengatakan TPID juga telah menyampaikan usulan serupa kepada Pemkot Ternate, karena selama ini ikan menjadi salah satu penyumbang inflansi di Ternate.
Pada musim cuaca buruk harga ikan di Ternate melonjak tinggi, ikan cakalang ukuran sedang misalnya yang harga normalnya Rp150.000 - 200.000 per ekor bisa melonjak sampai Rp400.000 per ekor, karena stok terbatas.
"Kalau kapasitas coldstrage di TPI Dufa-Dufa dan TPI Bastiong lebih besar dapat menampung ikan lebih banyak sehingga saat musim cuaca buruk dan stok ikan di pasaran terbatas, ikan di penampungan itu langsung disuplai ke pasar agar harga tetap stabil," katanya.