Sejak pertama kali menjadi tuan rumah MotoGP pada 2013, Sirkuit Americas selalu memunculkan bintang tunggal balapan. Belum ada yang bisa mengalahkan Marc Marquez (Repsol Honda) dalam enam kali balapan terakhir di sana.
Mampukah juara dunia lima kali MotoGP itu mempertahankan dominasinya di Austin?
Kecuali jika ada pebalap lain yang lebih cepat dari Marquez, atau jika pebalap asal Spanyol itu membuat kesalahan di trek, Sirkuit Americas akan memiliki juara baru.
Duo pebalap Monster Energy Yamaha MotoGP, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, serta rekan satu tim Marquez, Jorge Lorenzo pernah merasakan podium di Sirkuit Americas namun belum mampu mematahkan dominasi Marquez.
Vinales meraih kemenangan pertamanya di kelas Moto2 di Austin dan menunjukkan kecepatan yang bagus di sana, terutama pada 2017 ketika menempel ketat Marquez sebelum mengalami kecelakaan. Vinales juga menjadi runner-up di GP Amerika Serikat tahun lalu.
Andrea Dovizioso (Mission Winnow Ducati), sementara itu, kurang beruntung di Austin di tiga tahun terakhir. Hasil terbaiknya di Austin diraih pada 2015 sebagai runner-up.
Dengan defisit empat poin dari Marquez di klasemen pebalap, Dovi akan coba kembali memanfaatkan kekuatan mesin Desmosedici 2019-nya di sirkuit yang memiliki lintasan lurus sejauh 1,2 km itu, terpanjang di antara sirkuit lain di kalender balapan MotoGP.
Valentino Rossi, setelah memetik hasil positif dengan finis kedua di Argentina, juga akan mencoba peruntungannya dengan Yamaha di Austin, di mana dia pernah meraih podium kedua pada 2017 lalu.
Memiliki total panjang 5.513 meter dengan 11 tikungan ke kiri dan sembilan tikungan ke kanan, Sirkuit yang didesain Hermann Tilke itu menawarkan tantangan tersendiri bagi para pebalap dengan kombinasi tikungan panjang, tikungan pelan, titik pengereman keras dan lintasan lurus yang cepat yang menuntut performa prima dari motor.
Ada sejumlah titik panas di trek yang menawarkan kesempatan baik untuk menyalip seperti di zona pertama di Tikungan 1, di mana terdapat tanjakan di ujung lintasan lurus setelah start dan tikungan lambat ke kiri.
Kemudian di zona 2 di Tikungan 11, setelah lintasan menurun, pebalap harus mengambil garis lintasan yang bagus di tikungan patah itu untuk menyambut lintasan lurus panjang setelahnya.
Di ujung lintasan lurus, di zona 3, pebalap akan melakukan pengereman keras di trek yang menurun untuk menyambut Tikungan 12.
We're expecting plenty of action and overtaking at @COTA this weekend! ????
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) April 9, 2019
Here are the best zones to look out for! ????#AmericasGP ???????? pic.twitter.com/14BBJcquPw
Paul Trevathan, kepala mekanik Red Bull KTM Racing mengatakan jika Sirkuit Americas memiliki karakter trek yang menyiksa ban depan motor karena sejumlah tikungan lambat yang memaksa pebalap menggunakan gigi pertama di tikungan.
"Kalian menaruh banyak beban di depan sepanjang waktu. Bagi saya ini selalu menjadi tempat di mana kita harus sangat mengkhawatirkan bagian depan dan ban depan. Kami telah melihat para pebalap kami tercecer di balapan karena ban depan yang aus," kata Trevathan.
Antonio Jimenez, kepala mekanik Aprilia Racing Team Gresini sependapat dengan Trevathan.
"Bagi saya hal paling kritis adalah di mana kami harus menggunakan gigi pertama. Ada dua atau tiga titik di mana tikungan sangat sempit."
"Sangat rumit setiap kali kalian memakai gigi pertama, rumit dalam mengatur elektronik, rumit untuk melakukan restart karena motor menjadi sedikit lebih agresif. Ini mungkin salah satu sirkuit paling susah untuk melakukan setup motor," kata Jimenez.
Titik panas selanjutnya berada di zona empat di mana terdapat tiga tikungan berturut-turut, 13-14-15, yang menuntut pergantian arah motor dengan cepat.
Seperti yang dikatakan oleh kepala mekanik tim Mission Winnow Ducati Alberto Giribuola jika Sirkuit Americas merupakan salah satu sirkuit yang paling berat bagi tubuh seorang pebalap.
"Ada banyak pergantian arah, jadi jika motor terasa berat bagi pebalap maka akan sulit bagi pebalap untuk mengakhiri balapan dengan kondisi bagus. Jadi kami harus membuat motor yang cepat dalam pergantian arah, mudah dan ringan," kata Giribuola seperti dikutip laman resmi MotoGP.
Lalu titik panas terakhir berada di zona 5 di Tikungan 20 yang merupakan tikungan terakhir di mana pebalap harus keluar dengan cepat, memiliki grip yang bagus dan sudut kemiringan yang maksimal, untuk beradu menuju ke garis finis.
Selain meraih trofi juara terbanyak, Marc Marquez memegang rekor waktu putaran tercepat di Sirkuit Americas, yaitu 2 menit 2,135 detik yang dia ciptakan pada 2015.
Di samping para pebalap dari tim papan atas, Cal Crutchlow (LCR Honda Castrol), walaupun belum pernah naik podium di Austin, pebalap asal asal Inggris itu akan membalas hasil buruknya usai mendapat penalti ketika di GP Argentina.
Crutchlow sementara memimpin perolehan poin di antara pebalap tim independen lainnya diikuti oleh Takaaki Nakagami (LCR Honda Idemitsu) dan Jack Miller (Pramac Racing).
Sementara itu, Alex Rins dari tim Suzuki Ecstar pernah meraih podium pertama di Austin ketika membalap di kelas Moto2 dan Moto3. Dia hanya perlu kemenangan di Sirkuit Americas di kelas MotoGP untuk melengkapi hattricknya.
Seri ketiga balapan MotoGP di Sirkuit Americas akan diawali dengan sesi latihan bebas FP1 dan FP2 pada Jumat (12/4) mulai pukul 21:55 WIB, dan sesi latihan bebas FP3, FP4 yang dilanjutkan sesi kualifikasi pada Sabtu mulai pukul 21:55 WIB.
Balapan MotoGP akan digelar Senin dini hari (15/4) pukul 02:00 WIB.