Ternate (ANTARA) - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Maluku Utara (Malut) menyatakan rasa duka mendalam atas meninggalnya punggawa timnas PSSI U-16 Alfin Farhan Lestaluhu karena menderita encephalitis atau radang otak.
"Usiamu masih muda dan negara ini membutuhkan kemampuanmu di sepak bola, tetapi kepergianmu menghadap sang pencipta sungguh mengejutkan," kata Wakil Ketua Asprov PSSI Malut, Asghar Saleh di Ternate, Sabtu.
Menurut dia, Alfin merupakan salah satu pemain yang terbaik milik Timnas PSSI U-16 tahun dan memiliki kemampuan mengolah bola di atas rata-rata.
"Terus terang Kau adalah salah satu bintang yang paling ku sukai di antara pemain TimNas U-16 yang baru saja lolos ke Piala Asia," kata Asghar yang juga mantan Sekum Persiter Ternate tersebut.
Menurut dia, Alfin memiliki masa depan cerah, sangat potensial menjadi pemain besar di posisi bek kanan Indonesia dan sempat dirawat di Jakarta setelah jadi korban gempa Ambon namun sang pencipta lebih menyayanginya.
"Doa tulus untukmu adinda Alfin Farhan Lestaluhu, semoga Surga tempatmu Nak," kata Asghar.
Sebelumnya, Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan, berdasarkan keterangan dari dokter, bek kanan tim nasional U-16 Indonesia Alfin Farhan Lestaluhu wafat karena menderita 'encephalitis' atau radang otak.
Keluarga besar PSSI menyampaikan duka yang mendalam untuk Alfin. Doa yang terbaik untuk Alfin dan keluarga. Terima kasih atas sumbangsih Alfin untuk tim nasional Indonesia.
Sebelumnya, melalui Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Jumat dini hari menginformasikan kalau Alfin meninggal dunia pada pukul 22.11 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Kamis (31/10).
Jenazah Alfin telah dibawa ke kampung halamannya Tulehu, Ambon, dengan pesawat yang berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma.
Alfin menjadi salah satu andalan timnas U-16 yang dilatih Bima Sakti. Saat tampil di Piala AFF U-15 2019, pesepak bola jebolan SKO Ragunan itu selalu berlaga dan membawa Indonesia meraih peringkat ketiga.
Sebelum meninggal, Alfin sendiri diketahui menderita sakit setelah dia dan keluarganya menjadi korban gempa yang mengguncang Pulau Ambon sekitarnya pada Kamis (26/9), setelah itu, Alfin mendapatkan perawatan di RS Tentara Ambon, Maluku dan kemudian dibawa ke Jakarta untuk penanganan medis