Ternate (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Maluku Utara (Malut) menyikapi, aksi massa pendukung bayaran bakal calon Ketua Golkar setempat ,Edi Langkara ke Sekretariat DPD Golkar dinilai keliru, karena tidak jelas tuntutannya.
"Kami melihat, aksi yang dilakukan massa pendukung Edi Langkara ke Sekretariat Golkar sangat keliru, karena menggunakan jasa massa bayaran sebesar Rp100 ribu per orang dengan tuntutan yang tidak jelas," kata Sekretaris DPD I Golkar Malut, Arifin Djafar di Ternate, Senin.
Ratusan massa yang datang menggunakan kendaraan roda dua dan empat pada Minggu (15/3) sore ke kantor DPD Golkar Malut ini, sebagian besar merupakan penarik ojeg untuk menjemput Edi Langkara dari Bandara Babullah Ternate.
Sehingga, kata Arifin, massa saat datang ke Sekretariat Partai Golkar juga tidak jelas tuntutannya, tetapi riak-riak ini merupakan dinamika dan wajar, hanya saja harus ada batas-batas tolerensi dengan tidak mengganggu ketertiban umum.
Dia memastikan, kehadiran massa Edi Langkara tidak akan mempengaruhi jadwal Musda DPD I Partai Golkar Malut yang akan berlangsung pada 16 – 17 Maret 2020 di Grand Daffam Hotel Kota Ternate.
Utusan dari DPP Golkar yang akan menghadiri Musda DPD I Partai Golkar sebanyak tujuh orang diantaranya Waketum, DR Rizal Malarangeng, Aksa Mahmud bersama lima pengurus lainnya sudah siap berangkat ke Kota Ternate.
Persiapan kepanitiaan 98 persen, bahkan undangan mulai dari registrasi peserta seluruhnya telah siap mengikuti Musda DPD Golkar, sedangkan materi Musda telah disiapkan oleh panitiapengarah.
"Sesuai laporan panitia pengarah, dukungan dari 16 pemilik suara, ternyata 12 diantaranya telah memberikan dukungan untuk Alien Mus, sedangkan tiga Plt Ketua DPD Golkar yakni Halmahera Barat, Halmahera Timur dan Tidore Kepulauan yang sah mengikuti Musda Golkar dan dari 10 kabupaten/kota hanya DPD Golkar Kabupaten Pulau Morotai yang hingga kini belum memasukkan dukungannya," kata Arifin.
Panitia pengarah Musda mengemukakan, anggota DPR-RI Alien Mus mendapatkan 12 dukungan pemilik suara secara tertulis dari 10 pengurus kabupaten/kota dan pengurus DPD I dan Dewan Pembina.
Sementara itu, Edi Langkara melalui Ketum Tim Pemenangan, Syukur Mandar menyatakan, kehadiran massa pendukung Edi Langkara di Seketariat Golkar Malut meminta agar Musda ditunda merupakan massa yang simpatik terhadap Golkar dan bukan massa bayaran.
"Kehadiran massa pendukung Edi Langkara merupakan murni ingin ada perubahan di tubuh Partai Golkar, bukan karena dibayar. Mereka menilai adanya upaya pemecatan terhadap Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Halmahera Tengah,tiga Ketua DPD II yakni Golkar Halmahera Barat, Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan dilakukan kubu Alien Mus ini sangat inprosedural," tandasnya..
Olehnya itu, dirinya meminta marilah menciptakan suasana Musda secara demokratis, jangan memecat kader partai yang tidak sejalan dengan Ketua DPD Golkar Malut, Alien Mus.