Ambon (ANTARA) - Harga sejumlah merek beras antarpulau yang ditawarkan para pedagang di tiga pasar tradisional Kota Ambon maupun di sejumlah toko swalayan hingga kini masih tetap normal.
Hasil pantauan di tiga lokasi pasar tradisional seperti pasar Mardika, Lama maupun Batu merah, Rabu, para pedagang mengaku masih mempertahankan harga jual beras bagi masyarakat.
"Harga beras masih normal-normal saja, belum ada perubahan, walaupun sudah terjadi kenaikan harga d tingkat agen sejak April 2020 sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000 tiap karung, baik yang isi karung 24 Kg atau 25 Kg, namun belum mempengaruhi penjualan yang bersifat eceran," kata pedagang di pasar Mardika, Rohim.
Jadi harga masih tetap normal, lanjutnya, terserah para masyarakat yang mau membeli beras mana yang lebih disukai anggota keluarga, tinggal dipilih.
"Untuk beras tawon ditawarkan Rp320.000/sak, harga eceran tetap Rp13.500/Kg, beras Bulir Mas Rp325.000/sak, eceran Rp13.500/Kg, beras Padi Udang Rp320.000/sak, eceran Rp13.500/Kg, beras Fag Rp315.000/sak, eceran Rp13.000/Kg," ujarnya.
Kemudian beras merek lumbung padi Rp280.000/sak, eceran Rp13.000/Kg, beras Mawar Rp275.000/sak, eceran Rp12.500/Kg, beras Phinisi Rp300.000/sak, eceran Rp13.000/Kg.
Untuk beras merek MJ ukuran 24 Kg harganya Rp285.000/sak, eceran Rp12.500/Kg, dan beras jempol Rp280.000/sak, eceran Rp12.500/Kg.
Sedangkan untuk beras operasi pasar yang dilakukan Perum Bulog Divre Maluku tetap dijual Rp10.000/Kg, walaupun ada juga beras Bulog yang dijual dengan harga Rp11.000/Kg, beras tanpa merek ditawarkan Rp12.000/Kg.
"Silahkan ibu memilih, beras merek mana yang mau dibeli untuk dibawa pulang sesuai dengan keinginan anggota keluarga, tinggal dipilih saja," katanya Rohim kepada ibu Merry yang sedang melihat-lihat merek beras sambil tersenyum.
Mudah-mudahan harga berbagai jenis beras ini terus bertahan hingga perayaan hari raya Idul Fitri nanti.
Harga beras antarpulau di Kota Ambon normal
Rabu, 13 Mei 2020 10:04 WIB