Ambon (ANTARA) - Pintu gerbang utama pelabuhan Slamet Riyadi Ambon tetutup rapat akibat tidak adanya aktivitas kapal laut yang membawa penumang maupun barang, meski pun umat Muslim di seluruh dunia termasuk di Maluku akan melakukan takbiran sebentar malam.
Pantauan Antara di Ambon Sabtu, kompleks pelabuhan terlihat lengang sepanjang hari ini karena calon penumpang, mobil truk pengangkut bahan pokok, maupun hilir mudik kaum buruh tidak terlihat.
Bahkan posko mudik lebaran yang biasanya terisi aparat TNI dan Polri serta petugas dinas terkait tidak terlihat, termasuk kios dan warung-warung makan tidak ada yang buka.
"Kalau Jumat, (22/5) kemarin memang ada Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tanjung Kabat yang bertolak ke Pelabuhan Namrole, Kabupaten Buru Selatan memabwa aneka barang kebutuhan pokok dan tidak ada penumpang," ujar salah satu buruh saat ditemui di pelabuhan, Kalimas.
Dia mengaku selama aktivitas perjalanan calon penumpang dengan kapal laut dibatasi guna mencegah penyebaran virus Corona, kondisi pelabuhan Slamet Riyadi Ambon sudah terlihat sepi.
Padahal jumlah penumpang biasanya mengalami kenaikan cukup besar menjelang hari Lebaran.
Kemudian setiap calon penumpang yang hendak naik kapal harus diwajibkan memiliki sejumlah dokumen perizinan lengkap seperti KTP, surat keterangan bebas COVID-19 dari rumah sakit, atau pun surat keterangan perjalanan dinas.
"Puluhan buruh pelabuhan juga terpaksa menganggur karena tidak ada aktivivtas di pelabuan sehingga tidak ada penghasilan," kata Kalimas.
PIntu gerbang pelabuhan Slamet Riyadi Ambon tertutup rapat
Sabtu, 23 Mei 2020 15:18 WIB