Ambon (ANTARA) - DPRD Maluku mendorong Pemkot Ambon segera melakukan sejumlah langkah pencegahan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD) karena telah merenggut tiga nyawa.
"Kita mendorong Pemkot Ambon segera melakukan langkah-langkah seperti yang sudah biasa dilakukan seperti sosialisasi ke masyarakat dan pengasapan karena sekarang musim hujan masih berlangsung," kata anggota DPRD Maluku, Rofiq Afifudin di Ambon, Sabtu.
Data Dinas Kesehatan Kota Ambon menyebutkan jumlah pasien penderita DBD sejak enam bulan belakangan ini sebanyak 39 kasus dan tiga pasien diantaranya meninggal dunia.
Jumlah kasusnya memang mengalami penurunan bila dibandingkan periode Januari-Juli 2019 dengan saat itu dua warga meninggal dunia.
Menurut politisi PPP itu, kasus penyakit ini harus ditangani secepatnya karena DBD boleh dibilang hampir setiap tahun terjadi dan turut menyumbang angka kematian jika tidak ditangani secara cepat.
"Dalam situasi kita dihadapi dengan wabah corona saat ini, maka berbagai hal yang sering dihadapi harus diperbaiki. Saya minta fokus kita harus kembali kondisi normal agar menangani masalah yang biasa muncul sebelum adanya pandemi COVID-19 ini," ujarnya.
Sebab kondisi DBD tidak bisa dibiarkan berkembang karena termasuk penyakit yang menyumbang angka kematian terbesar juga di Indonesia.
"Memang sangatlah penting status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di Kota Ambon guna mencegah dan memutuskan mata rantai penyebaran wabah corona sesuai protapnya, tetapi fokusnya adalah kembali ke situasi normal untuk menangani penyakit lain," tandas Rofiq.