Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Provinsi Maluku secara fokus mengawasi aktivitas di sektor transportasi dalam upaya serius pencegahan dan penyebaran COVID-19.
"Fakta di lapangan saat ini tingkat kesadaran masyarakat untuk mencuci tangan dan memakai masker semakin baik, tetapi kesadaran untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan masih menjadi perhatian bersama, " kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, di Ambon, Kamis.
Dia mengatakan kurangnya kesadaran masyarakat menjaga jarak, terutama sektor transportasi, baik transportasi umum maupun pribadi.
"Hal ini menjadi perhatian besar bagi Dishub untuk lebih efektif lagi melakukan pengawasan keliling, terutama bagi pemilik dan pengguna jasa transportasi, " katanya.
Kebijakan yang akan ditempuh itu, sesuai Perwali Nomor 23 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar pada masa transisi menuju masyarakat, sehat, aman, dan produktif di Kota Ambon.
Di PSBB transisi ke-11, katanya, tim gugus tugas akan memberikan sanksi bagi pemilik kendaraan yang tidak menerapkan pembatasan penumpang.
"Jika ditemukan angkot yang bandel sanksi pertama dan kedua berupa teguran lisan dan tertulis, sanksi ketiga kendaraan akan diamankan dan jika waktu satu minggu pemilik tidak mengindahkan peraturan maka akan dilakukan pembekuan izin trayek, " katanya.
Pemkot, kata Richard, sebelumnya telah menerapkan pembatasan jumlah penumpang di angkutan kota dari jumlah 12 penumpang menjadi delapan dan kendaraan pribadi untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Kebijakan tersebut juga ditindaklanjuti dengan penerapan sif A dan B bagi angkutan kota.
"Kondisi tersebut berjalan dengan baik sehingga kesadaran menjaga jarak diterapkan masyarakat, tetapi saat ini angkutan kota tidak lagi mengindahkan kebijakan tersebut, " ujarnya.
Ia mengakui kebijakan tersebut secara tidak langsung berdampak pada target pendapatan, tetapi menempuh kebijakan kompensasi seperti pengurangan pajak kendaraan.
"Kita akan mengkaji bersama lembaga keuangan untuk memberikan dukungan bagi pemilik kendaraan, yang mengalami kendala pembayaran kredit dan lainnya, " kata Richard.