Ambon (ANTARA) - Personil TNI dan Polri bersama sejumlah komponen masyarakat lainnya ikut membantu pengamanan ibadah persiapan Natal di Kota Ambon dan sekitarnya, Kamis petang.
Aparat TNI dan Polri dengan dibantu komponen warga lainnya mulai berjaga-jaga di sejumlah gereja di pusat Kota Ambon sejak Kamis siang.
Sedangkan pada pagi hari, tim Gegana Brimob Polda Maluku bersama Polresta Pulau Ambon dan Pulau - Pulau Lease melakukan sterilisasi di sejumlah gereja, diantaranya Maranatha yang menjadi sentral dan pusat umat Protestan dan Kathedral Santo Fransiscus Xaverius yang menjadi pusat missa umat katholik. Kedua gedung fasilitas ibadah ini berada di jalan raya Pattimura Kota Ambon.
Selain itu, Gereja Silo di perempatan Tugu Trikora, gereja Hok Im Tong, Bethania dan gereja Rehoboth ikut disterilisasi personil Polri.
Tim Gegana dengan menggunakan metal detektor melakukan pemeriksaan baik di halaman maupun di dalam gedung gereja, guna menjamin pelaksanaan ibadah persiapan menyambut kelahiran Yesus Kristus sebagai Juru Selamat umat manusia, di ibu kota provinsi Malukuy tersebut berlangsung aman dan lancar.
Aparat TNI dan Polri juga dibantu kelompok Remaja Masjid ikut mengatur arus lalu lintas di sejumlah gereja, termasuk membantu mengatur kendaraan milik umat Kristiani yang datang untuk beribadah.
Prosesi ibadah di masing-masing gereja dibagi dua hingga tiga kali tergantung kondisi dan daya tampung, dan kursinya telah diatur sedemikian rupa agar ada jarak antarumat yang akan mengikuti ibadah.
Umumnya ibadah di masing-masing gereja dimulai pukul 15.00 WIT, 17.00 WIT dan pukul 20.00 WIT.
Di masing-masing gedung gereja juga telah disediakan sarana mencuci tangan maupun cairan pencuci tangan, dan setiap umat yang datang selain harus menggunakan masker, juga diwajibkan mencuci tangan dengan air mengalir maupun "hand sanitizer".
Di Gereja Silo misalnya, setiap umat yang datang harus menjalani pemeriksaan dengan metal detektor dan diwajibkan mencuci tangan di air yang mengalir maupun dengan cairan pencuci tangan yang telah disiapkan.
Pengelola gedung gereja juga membatasi umat yang datang untuk mengikuti ibadah persiapan menyambut Natal hanya sebesar 50 persen dari daya tampung yang ada, maupun dibagi berdasarkan sektor pelayanan.