Saumlaki (ANTARA) - Komando Distrik Militer (Kodim) 1507/Saumlaki bekerja sama dengan fasilitas kesehatan Pratama Batalyon 734/Satria Nusa Samudera menggelar vaksinasi COVID-19 bagi purnawirawan TNI AD, istri purnawirawan, dan Warakawuri di Saumlaki, ibu kota kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku,
Komandan Kodim (Dandim)1507 Letkol Inf Indra Hirawanto di Saumlaki, Rabu, menyatakan peserta yang divaksinasi berjumlah 10 orang, semua berasal dari wilayah Kepulauan Tanimbar.
Menurut dia, penyuntikan vaksin Astrazeneca ini sebelumnya sudah dilakukan bagi delapan peserta lainnya, sehingga total peserta yang sudah divaksin berjumlah 18 orang.
Pelaksanaan vaksinasi tersebut merupakan salah satu upaya TNI AD mendukung upaya pemerintah menghentikan penyebaran COVID-19 dan sebagai bentuk kepedulian terhadap purnawirawan TNI - AD, istri (purn) dan Warakawuri.
“Program vaksinasi ini bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh mengenali dan mampu melawan saat terkena penyakit tersebut,” ujar Dandim..
Sebelum pelaksanaan vaksinasi, telah dilakukan pendataan dan pengecekan kesehatan terhadap purnawirawan TNI - AD, istri purnawirawan dan Warakawuri di wilayah Kodim 1507/Saumlaki.
Para peserta diarahkan untuk mengikuti proses pemeriksaan data, skrining atau pemeriksaan singkat hingga pelaksanaan vaksinasi.
"Ini adalah kegiatan vaksinasi bagi purnawirawan, Istri purnawirawan dan Warakawuri tahap pertama yang kedua kali dilaksanakan oleh Kodim 1507/Saumlaki, dan akan dilakukan vaksinasi juga bagi purnawirawan, isteri purnawirawan dan Warakawuri yang lain yang berada di wilayah Kodim 1507/Saumlaki" kata Dandim.
Dandim juga berpesan kepada masyarakat yang belum divaksin agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan serta jangan ragu dan takut menerima vaksin, karena vaksin ini benar-benar aman dan sehat .
Masyarakat yang sudah menerima vaksin juga diminta tidak lupa melaksanakan protokol kesehatan, menerapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta membatasi mobilitas (5M).