Ambon (ANTARA) - Empat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) pasien rawat inap sementara diisolasi di ruang COVID-19 Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Kota Ambon, Maluku, karena terpapar virus corona jenis baru tersebut.
"Tercatat lima pasien ODGJ terkonfirmasi positif COVID-19 , satu pasien meninggal dunia pada 16 Juni 2021, sisanya empat pasien saat ini dirawat di ruang isolasi COVID-19," kata Kepala Seksi Keperawatan RSKD provinsi Maluku, Ibiham Samiun, Kamis.
Empat pasien ODGJ yang dirawat saat ini masing- masing dua orang perempuan dan dua laki- laki.
Baca juga: Penyandang disablitas dan ODGJ di Ambon masuk sasaran vaksinasi COVID-19
"Satu orang pasien ODGJ terkonfirmasi positif meninggal dunia pada Selasa (15/6), pasien tersebut merupakan pasien terlama di RSKD yakni kurang lebih 30 tahun. Jenazah diserahkan ke tim gugus tugas untuk dilakukan pemakaman secara protokol COVID-19," katanya.
Ia mengatakan, awalnya satu pasien asal negeri Kailolo menjalani perawatan di RSKD dinyatakan positif terkonfirmasi COVID-19 setelah menjalani pemeriksaan tes cepat antibodi.
Prosedur di RSKD katanya, pasien yang masuk RS harus menjalani tes cepat antibodi jika hasilnya positif, dimasukkan ke ruang isolasi COVID-19 sambil menunggu pemeriksaan swab PCR.
Baca juga: 15 orang gila di Ambon jalani vaksinasi COVID-19 dosis pertama, begini targetnya
"Jika hasilnya negatif maka boleh gabung dengan pasien lain di ruang perawatan," ujarnya.
Dijelaskannya, pasien saat pertama kali masuk RS pada 2 Juni 2021 dilakukan tes cepat hasilnya negatif, kemudian pasien bergabung dengan lainnya di ruang perawatan.
Selanjutnya 5 Juni 2021 dilakukan tes swab hasilnya positif, sementara pasien telah melewati dua ruangan sehingga dilakukan pemeriksaan untuk petugas dan pasien yang pernah kontak dengan pasien tersebut.
Baca juga: Ganjar instruksikan kepala daerah ambil sampel genome sequencing, perlu ditiru gubernur lain
"Sehingga kasus ini kemungkinan besar dimulai dari pasien tersebut," ujarnya.
Semua pasien dan petugas kesehatan, katanya saat ini telah dilakukan pemeriksaan swab, juga telah menjalani vaksinasi, dan seluruh ruangan di RSKD juga telah dilakukan penyemprotan desinfektan.
Ia menambahkan, pada Juli 2020 satu pasien ODGJ terkonfirmasi positif COVID-19, kemudian dirujuk ke RS rujukan di Kota Ambon.
Satu pasien lagi pada Desember 2020 menjalani perawatan di RSKD, karena saat itu RSKD telah ditetapkan sebagai RS rujukan untuk pasien jiwa.
"Total pasien ODGJ yang dirawat saat ini sebanyak 20 orang, yakni 12 laki-laki dan delapan perempuan," katanya.
Baca juga: Makin lengkap, RS Bhayangkara Ambon miliki laboratorium PCR
Baca juga: Dinkes Ambon vaksinasi COVID-19 kelompok rentan, cek jadwalnya disini