Jakarta (ANTARA) - Bek tengah asal Brazil, Yann Motta Pinto, bertekad menjadi salah satu pemain legendaris di Persija Jakarta, dan mengikuti jejak beberapa pemain senegaranya yang juga pernah memperkuat tim berujul "Macan Kemayoran" itu.
"Saya ingin dikenang dalam sejarah Persija," ujar Yann, dikutip dari laman resmi Persija di Jakarta, Jumat.
Pemain berusia 21 tahun itu pun berjanji untuk terus bekerja keras demi meningkatkan kemampuannya. Yann Motta mengetahui dengan baik bahwa dirinya setidak-tidaknya mesti mampu membawa Persija juara Liga 1 Indonesia supaya tercatat dalam prasasti emas prestasi klub yang berdiri sejak 28 November 1928 tersebut.
Baca juga: Rezaldi Hehanusa optimistis menatap musim baru
Dalam jejak perjalanan Persija, ada empat pemain Brazil dan satu pelatih Negeri Samba yang pernah membantu Persija merengkuh trofi kampiun liga.
Saat era Liga Indonesia, Persija sudah dua kali mengantongi gelar juara yaitu pada musim 2001 dan 2018.
Pada tahun 2001, Persija diperkuat dua nama dari Brazil yakni gelandang Luciano Leandro dan bek Antonio Claudio. Lalu 17 tahun kemudian, ada bek Jaimerson Xavier dan sang pengatur serangan, Renan Silva.
Masih pada tahun 2018, saat itu Persija ditangani pelatih berkewarganegaraan Brazi, Stefano 'Teco' Cugurra.
Baca juga: Tavares ingatkan PSSI tiada timnas tangguh tanpa klub yang kuat
“Saya mau bekerja keras agar itu bisa mengikuti jejak mereka," kata Yann Motta.
Yan Motta bergabung dengan Persija pada Maret 2021. Motta langsung membela skuad Macan Kemayoran pada turnamen pramusim Piala Menpora 2021.
Sempat kesulitan pada pertandingan awal fase grup, Yann Motta tampil baik pada sisa pertandingan selanjutnya dan berhasil mengantarkan Persija menjadi juara.
Eks pemain klub Singapura Tanjong Pagar itu pun sukses membuat satu gol di Piala Menpora.
Baca juga: Rezaldi Hehanusa bertekad terus perbaiki penampilan
Baca juga: Dua pemain Persija dipanggil seleksi timnas