Ambon (ANTARA) - PT Pelni Cabang Ambon, Provinsi Maluku mulai melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi PeduliLindungi kepada semua calon penumpang yang akan membeli tiket kapal Pelni untuk keberangkatan.
"Kalau di PT Pelni pusat sudah dilaksanakan aplikasi tersebut terhitung sejak tanggal 1 September 2021 dan untuk Cabang Ambon hari ini mulai laksanakan sosialisasi aplikasi tersebut sebab pelaksanaannya nanti secara bertahap," kata Manager Operasi PT Pelni Cabang Ambon Muhammad Assagaff di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan penerapan aplikasi PeduliLindungi berdasarkan surat keputusan dari Pelni pusat dengan pelaksanaan di daerah secara bertahap. Sistem tersebut dilaksanakan mulai dari semua kantor cabang PT Pelni di wilayah barat dan tengah, sedangkan hari ini di Ambon mulai dilaksanakan sosialisasi, sesuai jadwal mulai pukul 14.00 WIT.
Baca juga: Pengunjung mal di Ambon bisa masuk tanpa aplikasi PeduliLindungi, antisipasi COVID -19
Ia mengatakan protokol kesehatan yang diterapkan selama ini kepada calon penumpang, seperti menunjukkan surat vaksinasi dan hasil tes antigen tetap wajib dilaksanakan.
"Memang aplikasi PeduliLindungi ini sudah 'connect' (terhubung) dengan sistem, jadi walaupun calon penumpang tidak menunjukkan kartu vaksin atau antigen dan hanya menunjukkan KTP saja, sudah bisa diketahui pada saat kita 'connect' nomor KTP tersebut maka akan terbaca calon penumpang itu sudah divaksin atau belum, atau sudah vaksin satu kali atau dua kali," ujarnya.
Terkait dengan pelaksanaan tes antigen, sekarang PT Pelni Cabang Ambon sudah melakukan kerja sama dengan Rumah Sakit Siloam, sedangkan lokasi tes di Kantor PT Pelni Cabang Ambon di lantai 1.
Ia juga mengatakan bahwa arus penumpang kapal agak bergerak naik, hanya saja sebagian besar tidak dapat memiliki tiket sebab aturan 50 persen dari total kapasitas angkut masih diterapkan hingga saat ini untuk jaga jarak.
"Jadi kapal KM Dobonsolo hingga kini hanya bisa mengangkut penumpang sebanyak 800 orang saja, dan itu untuk jurusan ke wilayah barat, seperti Makassar dan Jakarta tidak bermasalah, yang jadi masalah hanya penumpang yang menuju kawasan timur, terutama tujuan Jayapura," katanya.
Baca juga: Penerapan aplikasi PeduliLindungi di pusat perbelanjaan Ambon mulai Oktober, begini penjelasannya
Ia mengatakan kapal milik PT Pelni yang melayani jalur itu hanya satu armada, yakni KM Dobonsolo, dengan rute Pelabuhan Ambon-Sorong-Manokwari-Serui-Jayapura. Namun, pengangkutan penumpang hanya sampai Serui selama PON XX berlangsung di Jayapura.
"Memang KM Dobonsolo berlayar sampai di Jayapura dan mengangkut penumpang umum hanya sampai di Serui saja, kalaupun ada penumpang yang ingin menuju Jayapura harus melakukan koordinasi dengan Manager Operasi PT Pelni Cabang Ambon, kalau yang bersangkutan naik dari Ambon," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa penumpang harus menunjukkan surat perjalanan, kemudian memberikan keterangan tentang keperluan di Jayapura.
"Sebab jalur kapal Pelni menuju Jayapura tutup," katanya.
Assagaff mencontohkan beberapa anggota panitia dari cabang Teaboksing kontingen asal Maluku yang berangkat menuju Jayapura juga menunjukkan surat pengantar terlebih dahulu untuk kemudian mendapatkan tiket menuju Jayapura.
Baca juga: Pengusaha di Ambon dukung penerapan aplikasi PeduliLindungi, perangi COVID - 19