Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mengevaluasi penerapan aplikasi PeduliLindungi di pusat perbelanjaan modern dan mal di Ibu Kota Provinsi Maluku tersebut.
"Dalam waktu dekat kita akan melakukan evaluasi penerapan aplikasi PeduliLindungi yang telah dimulai sejak awal Oktober 2021," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Ambon, Joy Reiner Adriaansz, di Ambon, Senin.
Ia mengatakan, evaluasi akan menjadi catatan bagi satgas untuk menginformasikan ke pengelola mal . Sebabnya, ada informasi yang diterima Satgas COVID-19 bahwa ada penggunaan aplikasi tersebut tidak merata dilakukan oleh pengusaha pusat perbelanjaan dan mal. Akibatnya, masyarakat bisa masuk ke sejumlah pusat perbelanjaan tanpa aplikasi PeduliLindungi maupun menunjukkan kartu vaksin.
Joy mengakui pengawasan yang dilakukan Satgas COVID-19 Ambon tidak setiap hari karena sistem pengawasan dilakukan secara acak.
Baca juga: Pengunjung mal di Ambon bisa masuk tanpa aplikasi PeduliLindungi, antisipasi COVID -19
"Mungkin saat pengawaan satgas berjalan dengan baik, tetapi setelah satgas tinggalkan mal, masyarakat bisa masuk dengan bebas. Hal ini akan menjadi bahan bagi kita untuk evaluasi dengan pengelola," katanya.
Pihaknya juga akan melakukan rapat koordinasi dengan seluruh pengelola mal untuk persiapan tahap berikutnya, yakni pelaksanaan vaksinasi di pusat perbelanjaan.
"Kita berharap pimpinan atau koordinator pengelola mall dapat membantu Pemkot mengajak pengunjung untuk vaksinasi, karena hal ini merupakan kepentingan bersama bukan hanya pemerintah," tandasnya.
Seluruh upaya kata Joy, dilakukan karena sesuai data terakhir PPKM di Kota Ambon sudah turun ke level dua
"Hal ini tentunya memberikan harapan kepada kita untuk beraktivitas secara baik tetapi tidak boleh lengah," katanya.
Sejauh ini beberapa pusat perbelanjaan di Ambon telah menerapkan diantaranya Mal Ambon City Center dan Maluku City Mall.
Baca juga: Bioskop di Ambon kembali buka, penonton wajib sudah vaksin
Baca juga: Mal ACC Ambon terapkan aplikasi PeduliLindungi untuk pengunjung masuk secara fleksibel, perekonomian menggeliat