Ternate (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku Utara (Malut) menyatakan, daerah ini menambah perolehan medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua melalui cabang olahraga (cabor) muaythai.
"Atlet muaythai asal Malut Vicki Rajiloen tampil di semifinal menghadapi lawannya dari Jawa Barat, Topan Novian, karena kondisinya kurang maksimal, sehingga harus kalah dan merebut medali perunggu," kata Sekretaris KONI Malut, Djasman Abubakar di Ternate, Jumat
Vicki merupakan salah satu atlet yang diproyeksikan bisa meraih medali emas untuk Malut pada cabor muaythai kelas 57 kg putra, akan tetapi dalam PON Papua ini belum tampil maksimal, sehingga hanya medali perunggu..
Oleh karena itu, Vicki dan atlet sepatu roda Malut, Nurul Nazwa mampu menyumbangkan medali perunggu sehingga diharapkan dapat diikuti oleh atlet lainnya yang memiliki peluang meraih medali untuk Provinsi Malut.
KONI Malut mengakui, meski pun dengan sarana yang terbatas dan minimnya "jam terbang "atlet" berlaga di PON Papua akibat pandemi COVID-19, tetapi target ranking 25.
Dari 12 cabor yang akan diikuti Malut diberi target meraih medali emas, perak dan perunggu dengan menyertakan 50 atlet, 22 pelatih ditambah manager dan official.
KONI Malut telah menyediakan anggaran sebesar Rp1 miliar bagi atlet yang berpartisipasi di PON Papua ke-XX dengan bonus meraih medali emas diberikan Rp150 juta, medali perak Rp100 juta dan peraih medali perunggu sebesar Rp50 juta.
Malut tambah medali perunggu lewat cabor muaythai PON Papua, bagaimana Maluku
Jumat, 1 Oktober 2021 13:07 WIB