Jayapura (ANTARA) - Tim SAR gabungan pada Jumat sekitar pukul 09.45 WIT selesai mengevakuasi empat orang kru dan penumpang helikopter milik PT Airfast, yang sempat dilaporkan hilang kontak ke Tanah Merah, ibu kota Kabupaten Boven Digoel, Papua.
Evakuasi terhadap empat orang kru dan penumpang dari kali Silet, wilayah Kabupaten Yahukimo, dimana lokasi helikopter mengalami kecelakaan sudah selesai dilaksanakan dan saat ini sedang dilakukan pengecekan kesehatan awal di RSUD Tanah Merah.
Baca juga: Telkomsel optimalisasi jaringan Maluku-Papua untuk Natal & Tahun Baru
"Kondisi keempatnya sadar dan setelah dilakukan pengecekan kesehatan akan diterbangkan ke Timika, " kata Dandim 1711 Boven Digul Letkol Inf Danil Panjaitan saat dihubungi Antara di Jayapura, Jumat.
Dandim mengaku belum mendapatkan laporan tentang kondisi helikopter, karena keempat orang kru dan penumpang itu diselamatkan masyarakat di kampung Silet.
Lama terbang ke tempat kejadian perkara (TKP) sekitar 1 jam dari Tanah Merah, kata Letkol Inf Panjaitan.
Helikopter milik Airfast dengan kode penerbangan PK-ODB mengalami kecelakaan pada koordinat 04.57’5’’ S – 140.07’6’’ E atau sekitar 130,8 km dari Boven Digoel ke arah utara.
Lokasi terakhir hilang kontak di radar spidertrack berada di koordinat 04.57’9,16’’ S – 140.05’54,46’’ E pada pukul 16.01 WIT dengan ketinggian 1.067 ft dan kecepatan 43 knots. Helikopter dikemudikan Kapten Agung Miharja dan Fauzan Huda selaku engineer on board serta dua orang penumpang yang belum diketahui identitasnya.
Baca juga: Warga Blokade Jalur Trans Papua Barat terkait rusuh di Manokwari Selatan, begini penjelasannya
Helikopter Airfast jatuh di Papua, kru dan penumpang selamat dievakuasi ke Tanah Merah
Jumat, 31 Desember 2021 9:36 WIB