Ambon (ANTARA) -
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan, penertiban pedagang merupakan upaya revitalisasi pasar Mardika.
Rencana revitalisasi pasar Mardika akan dikerjakan dengan anggaran multiyear hingga 2023, yang diawali dengan peletakan batu pertama pembangunan direncanakan pada 20 Januari 2022.
"30 Desember 2021 telah dilakukan penandatanganan kontrak pekerjaan pembangunan pasar Mardika, selanjutnya dilakukan peletakan batu pertama pembangunan," katanya, Selasa.
Ia mengatakan, salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah mobilisasi alat berat saat proses pembangunan harus berjalan lancar.
"Hal ini menjadi pertimbangan kita untuk menertibkan pedagang, karena waktu pembangunan pasar ada alat berat takutnya jangan jadi masalah jika pedagang masih berjualan di sekitar lokasi pembangunan," katanya.
Wali Kota mengakui, pihaknya sangat memahami suka duka para pedagang, tetapi untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, harus ada pengorbanan.
"Tidak ada sesuatu hal yang bagus, tanpa ada pengorbanan jadi saya pahami betul. Oleh karena itu, kita harus berkorban satu tahun lebih ini berikutnya kita bisa mendapat pasar yang repenstentatif," ujarnya.
Sesuai rencana pertengahan Januari, alat berat sudah mulai masuk di lokasi pasar sebelum tahapan peletakan batu pertama.
"Rencananya tanggal 16 Januari alat berat sudah masuk untuk melakukan pembersihan, kemudian tanggal 20 sudah mulai peletakan batu pertama," tandasnya.
Revitalisasi pasar Mardika tambahnya, merupakan buah dari ketekunan, keseriusan, dan lobby yang dilakukan Pemkot kepada Pemerintah Pusat.
Tantangan yang dihadapi dalam upaya itu pun tidak mudah, karena terkait dengan anggaran sebesar RP155 Miliar untuk pembangunan pasar kategori jumbo.