Pemkot Ambon serahkan bantuan sarana prasarana KB, begini penjelasannya

Ambon (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Rabu,  menyerahkan bantuan sarana prasarana Keluarga Berencana (KB) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) KB tahun anggaran 2021.

Bantuan diserahkan Sekretaris Kota Ambon Agus Ririmasse kepada pengelola program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan KB (Bangga Kencana).

Agus menyatakan, amanat Undang- Undang nomor 52 tahun 2009, rentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, maka penduduk harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung maupun tampung lingkungan.

Selain itu, memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang.

Dijelaskannya, dua hal yang perlu diperhatikan dalam membahas interaksi penduduk dan pembangunan. Pertama penduduk tidak hanya diperlakukan sebagai objek juga subyek. Pembangunan paradigma penduduk sebagai objek telah mengeliminir partisipasi penduduk dalam pembangunan.

Kedua, ketika penduduk memiliki peran sebagai subjek pembangunan maka diperlukan upaya pemberdayaan untuk menyadarkan hak penduduk dan meningkatkan kapasitas penduduk dalam pembangunan.

Hal ini menyangkut pembangunan sumber daya berkualitas, di mana perlu diperhatikan juga pelayanan kepada masyarakat itu sendiri.

"Walaupun dalam kondisi pandemi COVID-19, kita harus mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Harus diperhatikan betul masyarakat atau keluarga di Ambon," tandas Agus.

Kepala Dinas PPKB Ambon, Welly Patty mengatakan, bantuan sarana prasarana KB melalui DAK diberikan kepada kader KB yaitu BKB KIT sebanyak 10 unit untuk 12 kelompok, KIT siap nikah 10 unit untuk pengelola PIK-R, implant kit sembilan unit dan IUD kit 12 unit untuk bidan klinik KB di Ambon.

Sarana dan prasarana pelayanan KB diberikan, agar para kader mudah menyampaikan sosialisasi, dan dapat mengedukasi masyarakat tentang cara pencegahan kekerdilan.

Begitu pun, sebagai media komunikasi, informasi dan edukasi mencegah kekerdilan pada program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja serta meningkatkan akses pelayanan KB yang merata dan berkualitas.