Ambon (ANTARA) - Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan UPP Klas III Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, telah memberikan peringatan kepada setiap kapal maupun armada rakyat untuk tidak berlayar akibat cuaca ekstrem yang disampaikan pihak BMKG.
"Sudah ada pemberitahuan kepada seluruh kapal untuk sementara ditunda keberangkatannya mengingat keadaan cuaca buruk," kata Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Dobo, Moh. Katjo Amali yang dihubungi dari Ambon, Selasa.
Peringatan bagi setiap kapal untuk tidak berlayar ini setelah BMKG Stasiun Meteorologi kelas II Pattimura Ambon, Maluku memberikan imbauan kepada warga agar mewaspadai potensi cuaca buruk (hujan lebat-sangat lebat) dari tangal 20 - 26 Februari 2022.
Baca juga: Akibat cuaca buruk tiga kecelakaan kapal dalam sehari di Maluku, patuhi peringatan BMKG
Menurut dia, pemberitahuan ini dimaksudkan guna mencegah terjadinya musibah kecelakaan kapal yang bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda.
Kapal yang biasa melayani rute pelayaran dari Pelabuhan Dobo menuju Pelabuhan Kota Tual adalah KMP Lobster dan KM Timoti yang merupakan sebuah kapal kargo perintis.
"Kalau terkait kecelakaan kapal yang terjadi kemarin pagi, long boat tersebut milik masyarakat yang berangkat dari pulau seberang di Kepulauan Aru," ujarnya.
Wilayah Kabupaten Kepulauan Aru tersebar pulau-pulau besar dan kecil sehingga banyak pintu pelabuhan yang digunakan armada rakyat untuk menyeberang.
Sebelumnya, dua unit longboat yang ditumpangi enam orang asal Desa Kobamar menuju Kota Dobo dihantam gelombang di sekitar muara sungai Sir-Sir dan lima orang selamat, tetapi satu penumpang atas nama Obet Siksikul belum ditemukan dan masih dicari tim SAR.
Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang tinggi enam meter di Perairan Maluku, patuhi peringatan dini
Baca juga: Enam orang meninggal dalam musibah kapal tenggelam di Malra, korban mayoritas manula dan seorang balita
Unit Pelabuhan Dobo minta kapal tunda pelayaran akibat cuaca ekstrem di Maluku
Selasa, 22 Februari 2022 10:31 WIB