Jakarta (ANTARA) - Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti, mengungkapkan bahwa menjinakkan Cesar Azpilicueta di kiri lapangan adalah kunci utama yang membuat Madrid menaklukkan Chelsea 3-1 di kandangnya sendiri di Stamford Bridge, London, Kamis dini hari WIB.
“Kami berusaha mematikan Azpilicueta di sebelah kiri dan untuk itulah (Federico) Valverde mengawasi dia. Itu mungkin terlihat seperti lima bek (dalam pertahanan Chelsea) tetapi kenyataannya Azpilicueta terus di belakang dan Valverde bermain sebagai pemain sayap," kata Ancelotti kepada Movistar Plus seperti dikutip laman Liga Champions, Kamis.
Madrid menyarangkan tiga gol yang semuanya diciptakan oleh Karim Benzema sehingga untuk kedua kali berturut-turut dia mencetak hattrick dalam Liga Champions atau pemain keempat setelah Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pada musim 2016/2017, dan Luiz Adriano pada 2014/2015.
Satu gol tuan rumah dicetak oleh Kai Havertz pada menit ke-40 yang saat membuat kedudukan 2-1 untuk Real sebelum Benzema menciptakan satu gol lagi pada awal babak kedua.
Baca juga: Bawa Madrid kalahkan Chelsea 3-1, Ancelotti ibaratkan Benzema anggur berkualitas tinggi
Manajer Chelsea Thomas Tuchel menyebut kekalahan ini sebagai kekalahan telak dan yang terburuk yang pernah disaksikannya di Stamford Bridge. Dia tak bisa menyembunyikan kekecewaannya, termasuk dalam cara timnya bermain.
"Pada level seperti ini, Anda tidak boleh bermain seperti ini, baik secara individual maupun sebagai tim. Kami tidak melakukan apa yang biasa kami lakukan dan kami jauh di bawah standar kami. Kemudian Anda kalah dalam pertandingan," kata Tuchel setelah laga ini.
Dia mengakui timnya melakukan kesalahan dalam semua sektor permainannya.
"Tak hanya soal seberapa terbukanya kami, tetapi juga di mana kami mengumpan, bagaimana kami mengumpan, kapan kami mengumpan. Pada saat kami menyerang, intensitas, tantangan, tekad kami. Babak pertama sangat jauh dari standar yang kami sendiri sudah tetapkan. Kami tak bisa mengeluh ketika kami sudah kalah pada babak ini," papar Tuchel.
Tetapi Tuchel juga mengeluhkan penyelesaian akhir timnya setelah turun minum.
"Pada babak kedua kami melepaskan 16 tembakan berbanding satu. Anda selalu bisa bangkit, Anda bisa menyamakan kedudukan, Anda bisa memenangkan laga ini, tetapi jika Anda mengakhiri sendiri laga ini setelah 48 menit, itu makin sulit saja. Pada babak kedua kami masih memiliki peluang mengubah kedudukan jadi 3-2. Tapi tidak hari ini," pungkas Tuchel.
Baca juga: Liverpool raih kemenangan 3-1 di kandang Benfica, begini jalan pertandingan
Baca juga: Gol tunggal de Bruyne bawa Manchester City menang tipis 1-0 atas Atletico Madrid