Ternate (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) terus berusaha melakukan pencarian balita bernama Kaila Ismit (4), salah satu korban tenggelam Kapal Motor Cahaya Arafah pada Senin (18/7) di perairan Tokaka, Kabupaten Halmahera Selatan.
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman di Ternate, Sabtu, mengatakan operasi pencarian korban dilanjutkan pada hari keenam setelah kecelakaan laut itu, dengan membagi tim menjadi delapan SRU (Search and Rescue Unit)
Tim SAR gabungan melakukan pencarian di permukaan dan penyelaman ke bangkai KM Cahaya Arafah.
Selain itu, terdapat penambahan dua armada yang terlibat di hari keenam pencarian, yaitu dari Bakamla Zona Maritim Tengah dan Kapal KNP 358 Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate.
Baca juga: Empat korban dan bangkai kapal KM Cahaya Arafah ditemukan pada kedalaman 45 meter bawah laut
Kegiatan tim penyelaman dan pencarian di permukaan air dilakukan sejak pagi hingga siang hari, namun belum menemukan korban. Tim juga telah melakukan penyisiran di dalam bangkai kapal, namun juga tidak menemukan korban.
Data terkini tentang jumlah korban kecelakaan laut itu, total 77 orang dengan rincian 66 orang selamat, 10 orang ditemukan meninggal dunia, dan satu orang bernama Kaila Ismit (4) masih dalam pencarian.
Dalam operasi pencarian itu, Basarnas menurunkan personel gabungan dengan dukungan 19 armada, di antaranya KN SAR 237 Pandudewanata KP Gamalama XXX-3002, KAL Tidore III-14-11, KRI Teluk Wondama-527, KRI Tatihu-853, KRI Layaran-854, KN Gajah Laut-404, Kopaska, penyelam TNI AL, LCVP KRI Teluk Wondama-527.
Selain itu, Sea Rider KRI Teluk Wondama-527, Sea Rider KN SAR Pandudewanata-237, Rubber Boat Unit Siaga SAR Halmahera Selatan/Bacan, kapal cepat BPBD Kabupaten Halmahera Selatan, kapal cepat KUPP Babang, "longboat" milik masyarakat, Palsar Evakuasi, Palsar Medis, dan Palsar Kom.