Ambon (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon, Maluku mendukung agar ada penambahan armada pengangkut sampah pada Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) guna memudahkan penanganan sampah di wilayah ini.
"Memang Pemkot kekurangan Armada pengangkut sampah. Oleh karena itu, Komisi III DPRD mendorong agar kalau bisa ada penambahan armada," kata Ketua Komisi III DPRD Ambon, Margaretha Siahay, di Ambon, Senin.
Ia mengatakan, masalah sampah saat ini masih menjadi ancaman bagi lingkungan hidup di Kota Ambon.
“Sampah juga merupakan salah satu persoalan yang hingga saat ini belum dapat tertangani secara baik dan tuntas oleh Pemerintah Kota (Pemkot),” ujarnya.
Ia menyebutkan, banyak sekali tumpukan sampah di sejumlah kawasan di Kota Ambon. Bahkan sampai saat ini masih menjadi momok bagi masyarakat dan setiap hari terus bertambah. Meski begitu, pihaknya berharap itu bisa diatasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.
Baca juga: Pjs Wali Kota Ambon akui kekurangan armada pengangkut sampah, perlu dukungan masyarakat ubah pola pikir
Menurutnya, penambahan armada pengangkut sampah itu penting bagi pemerintah kota dalam hal ini Dinas LHP, karena mereka mempunyai tanggung jawab untuk menangani masalah sampah di Kota Ambon.
Politisi Partai Golkar itu juga mendukung kebijakan tentang penundaan pengadaan mobil bagi pejabat di lingkup pemerintah kota, demi pengadaan armada pengangkut sampah sebagaimana disebutkan oleh Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon.
Sebab, penanganan sampah merupakan salah satu program prioritas Penjabat (Pj) Walikota Ambon yang harus diatasi secara maksimal.
“Kami kira bahwa pelayanan kepada masyarakat itu jauh lebih penting, terutama soal penanganan sampah di Kota Ambon. Jadi kalau ada rencana penangguhan pengadaan mobil bagi pejabat pemkot demi pengadaan armada pengangkut sampah, kami sangat setuju," ungkapnya.
Baca juga: Pemkot Ambon - Belanda MOU pengelolaan sampah, begini penjelasannya
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Walikota Ambon, Bodewin Wattimena dalam beberapa momentum menyampaikan, pemkot kekurangan armada untuk mengangkut sampah di sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS).
Kata Bodewin, kekurangan itu menyebabkan para petugas kebersihan mengalami kewalahan dalam menyikapi masalah sampah dari TPS ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA).
Apa lagi, sampah yang dihasilkan dari warga Kota Ambon per harinya mencapai 220 ton, sementara per hari armada yang ada hanya mampu mengangkut 60 hingga 70 ton.
"Sampah masih menjadi masalah hampir semua wilayah di Kota Ambon. Kita per hari menghasilkan 220 ton sampah," ungkap Bodewin.
Baca juga: Kadis DLH Kota Ternate minta aparat kelurahan bantu awasi penanganan sampah