Ambon (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon menyebutkan, penyebab masalah persampahan sulit teratasi di Ambon karena dominan memiliki wilayah pegunungan.
Ketua Komisi II DPRD Ambon, Christianto Laturiuw mengaku bukan hanya keterbatasan armada pengangkut sampah yang menjadi penyebab sampah sulit teratasi di Kota Ambon.
“Namun, penyebab lainnya yakni karakteristik geomorfologi Kota Ambon yang didominasi oleh pegunungan struktural,” kata Laturiuw, di Ambon, Selasa.
Sehingga, kata Laturiuw, sampah yang dihasilkan pada kawasan pegunungan sulit dijangkau oleh petugas kebersihan termasuk armada pengangkut sampah.
“Jadi selain keterbatasan armada pengangkut sampah, dominasi wilayah pegunungan juga jadi salah satu penyebabnya. Di mana armada pengangkut sampah sulit menjangkau itu,” ujarnya.
Ia menjelaskan, misalnya untuk Negeri Batu Merah tepatnya di area Kebun Cengkih, Tanjakan 2000, hingga Stain, jadi lokasi penyumbang sampah terbanyak di Kota Ambon.
Dari tahun ke tahun, sampah masih selalu jadi persoalan krusial yang sulit diselesaikan.
Oleh karena itu, ia berharap, dengan adanya rencana penambahan armada pengangkut sampah dari 10 kabupaten/kota yang ada di Maluku, dapat mengatasi persoalan sampah dengan tepat.
“Jadi untuk penambahan armada pengangkut sampah ini memang sudah jelas harus dilakukan,” katanya.
Meski begitu, ia juga meminta kepada seluruh masyarakat agar tetap membangun kesadaran diri untuk pengelolaan sampah.
“Karena ini lagi-lagi soal pola hidup masyarakat yang harus diperhatikan dan diubah menjadi lebih baik, demi terwujudnya Kota Ambon yang bersih,” ucapnya.