Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson di Gedung Europa, Brussels, Belgia, Rabu (14/12), di sela penyelenggaraan KTT
Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan Swedia merupakan salah satu mitra ekonomi utama Indonesia di antara negara-negara Nordik, khususnya pembangunan hijau.
"Saya ingin sektor ini menjadi prioritas kerja sama Indonesia dan Swedia ke depan," kata Presiden Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis dini hari.
Terkait dengan kemitraan ASEAN dan Uni Eropa, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023 bersamaan dengan Presidensi Swedia di Uni Eropa pada semester pertama 2023.
Baca juga: Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana tiba di Brussels untuk KTT ASEAN-UEBaca juga: Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana tiba di Brussels untuk KTT ASEAN-UE
Jokowi mengajak PM Swedia untuk memperkuat sinergi kemitraan ASEAN-Uni Eropa yang setara dan bermanfaat nyata.
Selain itu, terdapat beberapa hal yang diangkat oleh Jokowi dalam pertemuan itu, antara lain, kerja sama investasi, kerja sama transisi energi dan pembangunan hijau, serta kerja sama di bidang perdagangan.
Sebagai pemegang keketuaan ASEAN tahun depan, Jokowi juga mengundang Swedia untuk berpartisipasi pada Indo-Pacific Infrastructure Forum yang diselenggarakan di Indonesia pada tahun depan.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Duta Besar RI Brussels Andri Hadi.
Baca juga: Presiden Jokowi bertolak ke Belgia untuk hadiri KTT ASEAN-EU