Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Provinsi Maluku terus menggalakkan program orang tua asuh bagi anak yang mengalami stunting di daerah tersebut.
"Saya telah menginstruksikan seluruh ASN eselon II dan III menjadi orang tua asuh bagi penderita stunting, selanjutnya akan menggerakkan para pelaku usaha menjadi orang tua asuh untuk mendukung upaya penanggulangan stunting," kata Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan program orang tua asuh akan membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak yang mengalami stunting atau kekurangan gizi.
"Setiap bulan akan diberikan bantuan pemenuhan gizi seperti susu, vitamin, dan lainnya. Kita telah kalkulasi," katanya.
Selain menyasar ASN ke depan, pihaknya juga akan menggerakkan para pelaku usaha untuk mendukung upaya penanggulangan stunting dan masalah gizi anak di Kota Ambon.
Setelah dilakukan verifikasi terhadap 13.122 anak, ada 600 anak stunting dengan prevalensi 6,4 persen, sedangkan upaya yang dilakukan pemkot membuahkan hasil karena kini hanya 510 anak penderita stunting di Kota Ambon.
Guna mengatasi masalah itu, Pemerintah Kota Ambon telah menetapkan 38 nagari/desa dan kelurahan sebagai lokus penanganan kasus stunting pada 2022.
Setelah tahapan audit akan dilakukan diseminasi oleh tim pakar setelah mendapatkan data berapa banyak keluarga berisiko kekerdilan, penyebab dan akan diberikan rekomendasi kepada OPD terkait dengan langkah penanganan selanjutnya.