Ambon (ANTARA) - Akademisi Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), Amelia Tahitu mengingatkan tim seleksi (Timsel) Bawaslu Maluku harus jujur dan adil serta mengutamakan independensi dan tidak berada pada kepentingan kelompok manapun.
"Saya kira Timsel itu punya peran penting dalam melakukan seleksi. Dan mereka harus independen, tidak melihat pada titipan kepentingan elit politik manapun," kata Amelia, di Ambon, Selasa.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI telah menetapkan lima nama anggota tim seleksi (Timsel) Bawaslu Maluku.
Mereka yakni Mukhlis Fataruba, Esti Maryanti Ipaenin, Pdt. Nova Maelissa, Bin Raudha Arif Hanoeboen, dan Eka Dahlan Uar.
Menurut Amelia, Timsel yang independen akan melahirkan anggota Bawaslu yang berkualitas dan berintegritas serta mampu menjalankan tugas pengawasan kepemiluan dengan baik.
Apa lagi pada momen politik seperti ini, ditakutkan akan ada banyak kepentingan yang sudah mulai bergerak pada setiap lini penyelenggara.
Meskipun pada dasarnya penyelenggara tetap independen, tetapi kewaspadaan sangat perlu dijaga agar tidak mencederai nama lembaga.
"Mari hindari yang namanya titipan untuk kepentingan tertentu. Karena kalau terbiasa dengan seperti itu, peserta yang dianggap tidak layak, tapi bisa dipaksakan lolos sebagai anggota Bawaslu, karena tekanan dari pihak tertentu," ucapnya menegaskan.