Ambon (Antara Maluku) - Persediaan beras untuk mengantisipasi terjadinya rawan pangan di provinsi Maluku masih cukup untuk menghadapi kondisi iklim ekstrim.
"Stok cukup banyak. Karena itu Bulog Maluku selalu siap untuk disalurkan, kata Kepala Devisi Regional Perum Bulog Maluku, Ramli Hasan, di Ambon, Kamis.
Dia menjelaskan, pendistribusian beras penanggulangan ini biasanya dilakukan oleh petugas dari Dinas Sosial provinsi Maluku.
Hanya saja, pendistribusiannya sesuai dengan surat permohonan permintaan bantuan ke Bulog Maluku, kata Ramli.
"Berapa pun beras bantuan bencana alam ini diajukan Bulog akan menyalurkan sesuai dengan peruntukannya, hanya saja untuk Kabupaten dan Kota permintaannya melalui Dinas Sosial Provinsi," ujarnya.
Dicontohkan, kalau misalnya terjadi bencana banjir dan tanah longsor di Kota Ambon yang memerlukan bantuan makanan berupa beras sebanyak 1.000 kg, maka Dinas Sosial Kota Ambon akan mengusulkan ke Dinas Sosial Provinsi, kemudian Provinsi mengajukan permintaan itu ke pihak Bulog.
"Jadi Provinsi yang punya kewenangan untuk mengajukan permintaan permohonan bantuan beras ke Bulog Maluku, seperti yang dilakukan ke Desa Alang, kecamatan Leihitu, kabupaten Maluku Tengah (Malteng) pada Maret 2011 lalu atas permintaan Dinas Sosial Provinsi Maluku," katanya.
Dikatakan, beras bantuan ini yang sudah disalurkan sejak Maret hingga awal Juni 2011 sudah mencapai 31 ton melalui Dinas Sosial Provinsi Maluku.
Menurutnya, beras bantuan bencana ini biasanya jatah stok untuk provinsi sebanyak 200 ton, sedangkan kabupaten dan kota sebanyak 100 ton, tapi sewaktu - waktu kalau terjadi rawan pangan dan stok menipis maka Gubernur yang harus mengusulkan permintaan ke Jakarta.
Sedangkan stok beras di gudang Bulog Maluku saat ini sebanyak 12.300 ton yang terdapat di gudang bulog kota Tual sebanyak 2.300 ton dan Ambon sebanyak 10.000 ton, kata Ramli.