Ternate (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) meminta pemerintah daerah di Maluku Utara (Malut) menyiapkan cadangan pangan, guna mengantisipasi terjadinya kelangkaan bahan kebutuhan masyarakat yang bisa berimplikasi naiknya inflasi.
"Kami telah meminta seluruh daerah untuk terus menjaga ketersediaan pangan, karena dikhawatirkan saat kebutuhan masyarakat meningkat terjadi kenaikan harga yang bahkan tidak bisa dikendalikan," kata Asisten Administrasi Umum Setda Pemerintah Provinsi Malut, Asrul Gailea di Ternate, Kamis.
Dia mengatakan, saat menggelar rapat koordinasi melalui aplikasi zoom yang dipimpin langsung oleh Mendagri Tito Karnavian telah disampaikan berbagai persoalan terkait kelangkaan bahan kebutuhan pangan di daerah Malut.
Menurut dia, pihaknya telah meminta agar kebutuhan pangan yang harus terus dijaga seperti ikan dan bahan bakar minyak (BBM).
Baca juga: Gubernur Maluku Utara minta TPID terus berkoordinasi pantau perkembangan inflasi
Untuk kebutuhan ikan misalnya, harus digunakan satu pintu dalam pendaratan ikan dan pencadangan pangan, karena sewaktu-waktu terjadi cuaca buruk maka harga berpotensi mengalami kenaikan.
Begitu pula, kebutuhan pokok yang sebagian besar didatangkan dari luar Malut, dan kebutuhan BBM harusnya ada pencadangan yang bisa diatur pemerintah guna menekan terjadinya kenaikan harga.
Asrul menambahkan, sesuai laporan pemerintah pusat, saat ini Badan Pangan Nasional telah melakukan beberapa langkah diantaranya memonitor 77 pasar yang ada di Indonesia tentang penyaluran bantuan daging ayam dan telur.
Di samping itu, telah dilakukan gerakan pasar murah di 26 provinsi di Indonesia untuk bantuan beras KPM bentuknya berupa 10 kg sehingga beras yang dikeluarkan oleh Bulog bisa tersalurkan.
Baca juga: BI Malut bersama TPID jaga stabilitas pasokan sembako
TPID dorong Maluku Utara siapkan cadangan pangan
Kamis, 18 Mei 2023 13:02 WIB