Ambon (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Ambon melaporkan nilai ekspor komoditas perikanan Maluku pada semester I 2023 menembus 34,5 juta dolar Amerika Serikat (AS)
"Jika berdasarkan persentase naik sekitar 79,56 persen year on year (yoy) dibandingkan 2022," ujar Kepala BKIPM Ambon Hatta Arisandi di Ambon, Kamis.
Hatta menjelaskan volume ekspor komoditas perikanan hidup pada periode Januari sampai dengan Juni tahun 2023 sebesar 177.362 ekor.
"Angka itu jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 sebesar 100.951 ekor maka terjadi peningkatan sebesar 75,69 persen," kata dia menjelaskan.
Sedangkan untuk volume ekspor komoditas perikanan non hidup pada Januari sampai dengan Juni 2023 sebesar 6.595.325 kilogram yang jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 sebesar 2.597.596 kilogram maka terjadi peningkatan sebesar 153.90 persen.
Komoditas utama ekspor perikanan semester I 2023 dari Maluku meliputi udang vannamei sebanyak 5.693.003 kilogram, ikan tuna 791.418 kilogram, Ikan kerapu 121.811 ekor dan kepiting bakau 54.580 ekor.
"Kesemuanya itu diekspor ke lima negara tujuan utama yaitu China, USA, Jepang, Hong kong dan Vietnam," kata dia.
Hatta melanjutkan, peningkatan ekspor komoditas perikanan dari Maluku tidak terlepas dari kerja keras dan komitmen seluruh elemen BKIPM Ambon dan instansi terkait seperti Bea Cukai Ambon, Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku untuk memastikan kemudahan dalam proses perizinan dan Pelayanan ekspor dari Maluku.
Oleh karena itu untuk percepatan pelayanan ekspor, BKIPM Ambon memiliki inovasi layanan publik diantaranya yaitu program jemput bola langsung kepada pelaku usaha melalui tim reaksi cepat Tatihu.
Kemudian layanan sertifikasi ekspor 24 Jam dan Sistem Layanan Cepat Virtual (SILAPA TUA) yang mampu menjangkau seluruh kabupaten dan kota di Maluku untuk kegiatan sertifikasi penerapan Program Manajemen Mutu Terpadu (PMMT)/HACCP dan penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB).
"Peningkatan ekspor perikanan di Maluku juga harus dibarengi dengan kualitas produk perikanan, untuk itu BKIPM Ambon juga memiliki peranan sebagai quality assurance yang memberikan jaminan kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan," tandasnya.