Makassar (Antara Maluku) - Cuaca buruk yang mengakibatkan terbatasnya jarak pandang pendaratan membuat penerbangan rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang semula akan menuju Ambon dialihkan ke Makassar sampai cuaca memungkinkan.
Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha dalam keterangan pers di Pangkalan Udara Hasanuddin, Makassar, Jumat siang mengatakan dari laporan pilot jarak pandang yang seharusnya 2.000 meter hanya bisa terlihat pada jarak 700 meter sehingga tidak memungkinkan untuk pendaratan.
"Kita ke Pangkalan Udara di Makassar karena cuaca di Ambon tidak memungkinkan. Jarak pandang waktu mendarat hanya 700 meter, seharusnya 2.000 meter, tidak dimungkinkan hanya 200-700 meter diputuskan kembali ke Makassar," kata Julian.
Ia menambahkan sementara menunggu cuaca memungkinkan untuk penerbangan menuju Ambon, Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan rombongan menunggu di ruang VVIP Pangkalan Udara Hasanuddin.
"Sedianya kita masih menunggu dalam dua jam ini akan melanjutkan penerbangan ke Ambon sebagaimana nanti malam membuka MTQ, (kita menunggu-red) dalam dua jam ini," kata Julian.
Presiden bertolak menuju Ambon dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta pukul 08.00 WIB atau pukul 10.00 WIT. Presiden dijadwalkan membuka MTQ di Ambon pada Jumat malam.
Peresmian Monumen Ditangguhkan
Akibat cuaca buruk, rencana peresmian monumen Pahlawan Nasional Johanis Leimena di Desa Poka Kecamatan Teluk Ambon oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini pun ditangguhkan hingga Sabtu (9/6) pagi.
Informasi yang diterima ANTARA, Jumat siang, peresmian monumen tokoh pendidikan itu ditunda karena pesawat yang membawa rombongan Presiden bersama Ibu Ani Yodhoyono dan sejumlah menteri, terlambat tiba di Bandara Internasional Pattimura Ambon dari jadwal pukul 13.00 WIT.
Cuaca Tunda Pendaratan Pesawat Presiden di Ambon
Jumat, 8 Juni 2012 13:24 WIB