Ambon (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) perwakilan Maluku membawa uang tunai Rp17 miliar guna melayani penukaran uang lewat Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2023 menyinggahi lima pulau terluar di provinsi itu.
"Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut menyinggahi lima pulau terluar yaitu Pulau Banda, Pulau Kei di Maluku Tenggara dan Kota Tual, Dobo Kabupaten Aru, dan Larat, Adaut di Kabupaten Kepulauan Tanimbar," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primantojuwono di Ambon, Jumat usai pelepasan pelaksanaan ERB di dermaga TNI Angkatan laut Desa Tawiri, Kota Ambon.
Menurut Doni ekspedisi ini bertujuan memastikan uang rupiah yang beredar di Maluku khususnya di pulau terluar layak edar dengan kualitas yang bagus.
"Kalau ada uang yang tidak layak edar atau kondisinya sudah lusuh akan ditarik untuk kemudian diganti dengan rupiah yang kondisinya baru," kata dia.
Ia menyampaikan BI punya mesin untuk mengindentifikasi apakah uang rupiah masih layak edar atau tidak dan jika sudah tak layak akan ditarik.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 dimulai pada 1 hingga 7 September 2023 melibatkan 20 pegawai BI menggunakan KRI dr Wahidin Sudirohusodo.
Bank Indonesia sebagai otoritas moneter berkewajiban menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan pencetakan dan pengedaran uang rupiah yang berkualitas baik dan layak edar sesuai dengan kebutuhan.
"Dalam pengelolaan rupiah, BI mempunyai misi menyediakan uang rupiah di seluruh wilayah NKRI, dengan memastikan uang rupiah beredar dan digunakan di seluruh wilayah NKRI," kata dia.
Apalagi rupiah bukan saja sebagai alat transaksi pembayaran, tetapi juga merupakan identitas dan alat pemersatu bangsa serta menjadi salah satu simbol kedaulatan bangsa.
Ia mengakui sebagai negara kepulauan terbesar dengan luas perairan yang mencakup 70 persen menjadi tantangan utama Bank Indonesia dalam mengedarkan Rupiah.
"Masih banyak daerah-daerah yang belum dapat dijangkau oleh BI dan Perbankan dalam pengedaran uang rupiah," kata dia.
Kemudian keberagaman tingkat pendidikan masyarakat juga mempengaruhi perilaku dalam memperlakukan uang tercermin dari kondisi uang tidak layak edar yang mayoritas lusuh karena disebabkan sering dilipat, dibasahi, maupun distraples.
Ia merinci dari Rp17 miliar tersebut akan diedarkan di Pulau Banda Rp600 juta, Tual Rp10 miliar, Dobo Rp4 miliar, Larat Rp 2 miliar, dan terakhir di Adaut sekitar Rp400 juta," ujarnya.
Selain melakukan penukaran uang melalui ekspedisi BI juga melakukan edukasi cinta, bangga, dan paham rupiah.
Apalagi gambar di uang rupiah tahun emisi 2000 ada gambar pahlawan Pattimura dan uang terbaru edisi 2022 ada gambar Banda Neira.
Acara pelepasan ERB itu juga dihadiri Gubernur Maluku Murad Ismail, Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, dan juga Wakil Asisten Operasi Kasal TNI AL Laksma Aritio C, Kepala Perwakilan BI Maluku Rawindra Ardiansah dan dilanjutkan dengan pelepasan KRI. dr.Wahidin Sudirohusodo yang digunakan untuk pelaksanaan ERB tersebut.