Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, mengirim 16 tenaga kerja Indonesia terampil ke Jepang dan China untuk dipekerjakan pada sejumlah perusahan di dua negara itu.
Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahman saat melepas 16 tenaga kerja Indonesia (TKI) terampil tersebut di Ternate, Rabu, mengatakan pengiriman TKI ke luar negeri merupakan salah satu solusi semakin meningkatnya angkatan kerja di daerah ini.
Pengiriman TKI terampil yang terdiri atas 13 laki-laki dan tiga perempuan tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Ternate dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui Badan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BPTKI).
Ia mengatakan, angkatan kerja di Ternate saat ini terus meningkat, baik tamatan SMP, SMA maupun sarjana, sementara lowongan kerja yang tersedia pada instansi pemerintah dan swasta masih terbatas.
Bahkan khusus di Pemkot Ternate untuk sementara tidak mendapat jatah penerimaan CPNS dari pemerintah pusat, karena PNS di daerah ini sudah melebihi jumlah ideal dan telah meghabiskan lebih dari 60 persen APBD.
"Pemkot akan terus menjalin kerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam pengiriman TKI terampil ke luar negeri, sehingga bisa menjadi salah satu solusi bagi pencari kerja di daerah ini dalam mendapatkan pekerjaan yang layak," katanya.
TKI yang akan dikirim dari Ternate harus terampil dan melalui proses rekrutmen yang jelas serta memenuhi persyaratan dibutuhkan negara yang akan dituju sehingga mereka selama bekerja di luar negeri mendapat gaji layak dan perlindungan.
Wali Kota mengharapkan para TKI yang akan dikirim ke Jepang dan China tersebut untuk menunjukkan perilaku baik dan mematuhi semua aturan yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja agar terhindar dari berbagai perlakuan tidak baik seperti yang sering dialami TKI di berbagi daerah di Indonesia.
Pengiriman TKI dari Ternate tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan Pemkot, termasuk di wilayah Maluku Utara. Jika berhasil pada tahun-tahun mendatang jumlahnya akan ditambah sesuai dengan kebutuhan negara tujuan.