Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku, melalui Dinas Perhubungan setempat merevitalisasi sejumlah fasilitas di Terminal Mardika dengan pengaspalan di sejumlah bagian dan perbaikan drainase saluran air.
"Revitalisasi fasilitas di Terminal Mardika diawali dengan pembersihan area terminal dari lapak pedagang," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Ambon, Doddy Rettob di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan Pemkot Ambon telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,7 miliar pada tahun 2023 untuk revitalisasi fasilitas terminal.
"Kegiatan pekerjaan revitalisasi berupa pengaspalan dan perbaikan drainase masuk dalam anggaran Dishub Ambon Tahun 2023 sehingga harus segera dikerjakan," katanya.
Ia menjelaskan pengaspalan dan perbaikan drainase di Terminal A1 dan A2 Mardika akan berlangsung kurang lebih satu bulan, selama pekerjaan berlangsung pedagang dilarang berjualan atau membuka lapak di area terminal.
"Kami telah berkomunikasi dengan koordinator pedagang Terminal A1 dan A2 bersama organisasi perangkat daerah (OPD) di antaranya Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Satpol PP, Bagian Hukum, dan seluruh pedagang telah sepakat dan siap membongkar lapak," katanya.
Kegiatan pembersihan area terminal telah menjadi kesepakatan bersama Dishub dan para pedagang yang menempati area terminal, terutama di atas saluran air.
Sebelumnya Dishub telah menyurati para pedagang untuk membongkar sendiri lapak dengan batas waktu hingga Rabu (8/11).
"Kami telah minta pedagang agar membongkar lapak sendiri, jika tidak maka hari ini Satpol PP dan Dishub melakukan pembongkaran," ujarnya.
Rettob mengakui sepanjang proses pembersihan lapak tidak terjadi gejolak, sebab telah dilakukan pemberitahuan kepada seluruh pedagang, dengan melibatkan aparat TNI AD sebagai penanggung jawab keamanan di Terminal Mardika
"Kondisi drainase di Pasar Mardika harus diutamakan perbaikan karena menjadi penyebab kerusakan lapisan aspal. Karena kita itu tidak bisa fokus untuk proses pengaspalan saja tapi juga harus penataan drainase," ujarnya.
