Ambon (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Maluku bersama tim kerja akses pelayanan KB Maluku menyosialisasikan kesehatan reproduksi bagi remaja kelompok berisiko tinggi di Kabupaten Buru Selatan Maluku.
"Remaja adalah penerus dan tulang punggung bangsa. Remaja merupakan objek vital yang harus diperhatikan, mengingat remaja yang nantinya merupakan calon pengantin yang akan melahirkan generasi baru untuk bangsa dan negara," ucap Kepala BKKBN Maluku Renta Rego dalam keterangan yang diterima di Ambon, Rabu.
Oleh sebab itu sudah sepatutnya para remaja dipersiapkan dengan baik, lewat edukasi, sosialisasi dengan tujuan menambah pengetahuan dan pemahaman sebagai bekal dalam menjalani kehidupannya.
“Salah satu aspek yang sangat penting, yakni terkait kesehatan reproduksi remaja. Untuk melahirkan generasi yang berkualitas, maka calon ibunya juga harus berkualitas,” kata dia.
Kesehatan reproduksi merupakan salah satu hal yang vital dan patut dipahami serta dimengerti bagi para remaja.
Baca juga: BKKBN beri penghargaan kepada jurnalis televisi peduli stunting
Hal itu dikarenakan saat ini masih banyak remaja yang belum mengerti akan pentingnya kesehatan dan bagaimana menjaga alat reproduksi hingga menyebabkan kehamilan tidak diinginkan yang masih banyak terjadi.
"Adapun berbagai masalah remaja saat ini, terjadi seperti pergaulan bebas, konsumsi minuman keras, seks bebas yang berisiko menyebabkan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS," tuturnya.
Kegiatan ini melibatkan 20 peserta dari Kecamatan Namrole Buru Selatan.
Dengan kegiatan tersebut diharapkan para remaja yang telah mengikutinya dapat membantu pemerintah dalam mengedukasi sesama remaja tentang pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja.
"Dengan begitu juga dapat membantu pemerintah untuk mencapai Indonesia emas di 2045," katanya.
Baca juga: BKKBN Maluku intensifkan percepatan penurunan stunting di Tanimbar
BKKBN Maluku sosialisasikan kesehatan reproduksi di Buru Selatan
Kamis, 25 Januari 2024 6:38 WIB