Ambon (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Maluku Mercy Chriesty Barends berkolaborasi memfasilitasi pelatihan kepada 10.200 warga di Maluku dalam lima tahun terakhir guna meningkatkan keterampilan.
"Tahun 2024 merupakan tahun kelima kita memberikan pelatihan dengan jumlah peserta mencapai 10.200 di seluruh kabupaten kota di Maluku," kata Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Maluku Mercy Chriesty Barends, di Ambon, Jumat.
Komisi VII DPR RI bermitra dengan BRIN dan Kementerian Perindustrian melakukan kolaborasi bersama memberikan pelatihan kepada masyarakat di Provinsi Maluku guna meningkatkan perekonomian.
Ia mengatakan peserta selain mengikuti diklat dilanjutkan dengan kelas intensif selama tujuh hari bersama Kementerian Perindustrian, selanjutnya diberikan akses bantuan modal usaha.
Modal usaha berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank Himbara, kemudian juga dibantu mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB).
"Seluruh proses baik pelatihan, perizinan hingga NIB siap diterima tidak ada bayaran, kita bersyukur hampir semua kabupaten kota di Maluku pengurusan NIB cepat dan gratis," ujarnya.
Seluruh upaya yang dilakukan katanya, bertujuan agar Maluku keluar dari kemiskinan, dilakukan jemput bola dan kombinasi dengan program pelatihan pemasaran digital .
"Dengan literasi digital pelaku usaha bisa akses pasar digital, sehingga tidak hanya menciptakan pasar dari sisi manual, tetapi mampu menembus pasar digital mendapatkan pelanggan tanpa batas, sehingga mampu meningkatkan perekonomian," ujarnya.
Analisis Anggaran Ahli Madya Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN Ahmad Muntako menyatakan pada 2024 pelatihan telah dilaksanakan di kabupaten Kepulauan Aru dan Kota Ambon yaitu pengolahan hasil perikanan berbasis fish jelly.
Selanjutnya akan dilanjutkan di Piru kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) pelatihan pengolahan makanan bahan dasar sagu dan pelatihan pemasaran digital.
Ia menambahkan, pelatihan pemasaran digital dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM dalam mempromosikan produk di era digital saat ini.
Setiap bentuk informasi yang dibutuhkan saat ini sangat gampang untuk diketahui, bahkan rata-rata semua orang sudah memiliki akses, salah satunya melalui handphone.
"Pasar pelaku UMKM adalah dunia maya, ketika mereka sudah masuk ke dunia maya sudah masuk ke dunia digital apapun produknya, mau tidak mau suka tidak suka masuk ke dunia digital," katanya.