Ambon (ANTARA) - Polisi Air dan Udara (Palairud) Polres Kabupaten Buru, Maluku, membantu mencari korban hilang sejak tiga hari lalu di Sungai Waeapo, dengan melibatkan 70 personel antara lain dari Polsek Waeapo, Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat.
“Pencarian dimulai dari muara Sungai Waeapo di Desa Kaki Air, Kecamatan Kayeli, berlanjut ke Dusun Baman, Desa Ohilahin, Kecamatan Lolongguba. Namun karena kondisi cuaca yang buruk dengan hujan lebat dan banjir besar, menghambat operasi pencarian,” kata Kepala Satuan Polisi Air Polres Buru AKP Abdulrahman Sambas melalui keterangan pers di Ambon, Jumat.
Pencarian dilakukan terhadap Revan Wali, pelajar SMP berusia 13 tahun, yang dilaporkan hilang saat ia dan teman-temannya beraktivitas di sungai tersebut. Menurut keterangan Randi Rumbia, saksi mata kejadian, seekor buaya muncul dan menyerang Revan tidak lama setelah mereka mulai turun mandi di sungai.
Abdulrahman Sambas selaku pemimpin operasi pencarian mengatakan meski menggunakan perahu cepat dan perahu panjang (long boat) tim pencari mengalami kesulitan menjangkau lokasi tertentu, karena arus sungai yang kencang dan adanya pohon-pohon yang turut hanyut terbawa arus sungai.
Ia mengatakan pencarian di Sungai Waeapo merupakan tugas yang menantang mengingat variasi kedalaman dan keberadaan satwa liar seperti buaya.
Keadaan itu, lanjutnya, menuntut kesiapsiagaan dan kehati-hatian ekstra dari tim pencari dan masyarakat setempat. Upaya pencarian intensif ini belum juga membuahkan hasil, korban Revan Wali belum ditemukan.
Untuk mengantisipasi terjadinya bencana lainnya akibat keadaan cuaca ekstrem, tim telah melakukan imbauan kepada warga setempat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca dan potensi banjir yang lebih besar.