Ambon (Antara Maluku) - Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang beraktivitas di kawasan pohon mangga di Desa Passo, Kota Ambon segera direlokasi ke pasar transit.
"Rencana relokasi ratusan pedagang hasil rapat tim penertiban direncanakan akan dilakukan tanggal 6 Juni 2014," kata Assiten II Pemkot Ambon, Pieter Saimima, Kamis.
Menurut dia, proses relokasi akan dilajutkan dengan peresmian pasar transit pada 12 Juni oleh Wali Kota Richard Louhenapessy.
"Setelah proses relokasi dan peresmian pasar transit, kami pastikan para pedagang tidak akan berjualan di badab jalan di kawasan pohon mangga Passo," katanya
Pieter mengatakan, pasar Passo dibangun untuk menertibkan pedagang yang berjualan di ruas jalan, sekaligus menertibkan arus lalu lintas di kawasan Passo.
Intinya, seluruh pedagang di kawasan pohon mangga akan ditampung di lokasi baru, karena pasar ini dibangun untuk menyelesaikan masalah sehingga semua bisa terfokus dalam satu kawasan.
"Kita harapkan pasar ini bisa berkembang seperti pasar Mardika, ditunjang aktivitas terminal transit, maka transaksi jual beli dapat berjalan dengan baik," katanya.
Dijelaskannya, kehadiran pasar Passo juga membantu aktivitas perekonomian di terminal transit.
"Walaupun pembangunan terminal transit belum rampung, karena membutuhkan anggaran yang besar, tetapi kehadiran pasar dapat membantu aktivitas terminal dari dan menuju ke Passo," ujarnya.
PKL, katanya akan menempati dua bangunan pasar transit Passo yang dibangun menggunakan dana tugas pembantuan Kementerian Perdagangan (Kemendag) tahun 2013 sebesar Rp5 miliar.
Dua bangunan pasar Transit Passo terdiri dari satu rumah makan, 74 kios dan 45 los pada gedung A, sedangkan gedung B terdiri dari satu rumah makan, 26 kios dan 46 los.
"Seluruh fasilitas yang terdiri dari dua bangunan telah selesai dikerjakan, selanjutnya tinggal proses relokasi seluruh PKL," katanya.
Ia menambahkan, setelah setelah pasar ini berfungsi pihaknya juga akan mengaktifkan kembali pasar kecamatan dan pasar tumbuh seperti di desa Waiheru, kecamatan Teluk Ambon.
"Pasar kecamatan di kawasan Gudang Arang, Nusaniwe dan Tagalaya akan diaktifkan kembali, sedangkan pasar tumbuh jika memungkinkan tersedia lahan kita akan kembangkan lagi, karena semakin banyak pasar lebih baik untuk jangkau kebutuhan masyarakat," katanya.