Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan, Maluku Utara (Malut) pada 2015 fokus mengembangkan wisata bahari, khususnya pembenahan infrastruktur penunjang, promosi dan peningkatan usaha masyarakat yang terkait dengan wisata bahari.
Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Halmahera Selatan Daud Djubaidi mengatakan di Terante, Jumat, alasan utama Pemkab Halamahera Selatan pada 2015 fokus mengembangkan wisata bahari, di antaranya karena daerah ini memiliki potensi besar dibidang wista bahari.
Selain itu, juga untuk mendukung program Pemprov Malut yang pada lima tahun kedepan akan fokus pada sektor kemaritiman untuk meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat, yang di antaranya dibidang wisata bahari dan berbagai kegiatan usaha yang terkait dengan wisata ini.
Ia mengatakan, pengembangan wisata bahari di Halmahera Selatan, selain menggunakan dana APBD kabupaten dan APBD provinsi termasuk dana pemerintah pusat juga akan melibatkan para investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Sudah ada sejumlah investor yang tertarik mengembangkan wisata bahari di Halmahera Selatan, di antaranya investor dari Kanada yang akan mengembangkan objek wisata Pulau Widi dan investor Jerman yang akan mengembangkan objek wisata Pulau Kusu.
"Melihat potensi wisata bahari di Halmahera Selatan jika semuanya dikembangkan dengan baik dipastikan akan menjadi salah satu tujuan utama bagi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri," kata Daud Djubaidi.
Objek wisata bahari di Halmahera Selatan yang diperkirakan akan banyak dikunjungi wisatawan di antaranya Pulau Widi, Pulau Kusu, Pulau Nusara, Pulau Lelei, Pantai Guraici dan Pantai Kayoa yang sejak 2014 ditetapkan menjadi salah satu objek wisata mandi khatulistiwa di Indonesia.
Ia menambahkan, Pemkab Halmahera Selatan juga terus membenahi transportasi dari dan ke Halmahera Selatan, baik melalui jalur laut maupun udara, bahkan khusus untuk jalur udara sedang diupayakkan pembukaan penerbangan langsung daru Labuha ke Makassar dan kota-kota lainnya di Indonesia yang selama ini menjadi pintu masuk Indonesia.