Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa koperasi di sektor infrastruktur memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pembangunan daerah, mulai dari penyediaan bahan konstruksi hingga terlibat dalam proyek energi baru terbarukan di daerah.
Tercatat, data tahun 2024, koperasi aktif meliputi usaha konstruksi (217 unit); real estat (167 unit); pengadaan listrik dan gas (119 unit); pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang (161 unit); serta transportasi dan pergudangan (1.508), demikian kata Budi Arie dikutip dari keterangan pers kementerian di Jakarta, Kamis.
Tak hanya itu, Budi Arie menjelaskan PP 7/2021 tentang kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan koperasi dan UMKM sebagai tindak lanjut UU 11/2020 tentang Cipta Kerja, mengamanatkan pengalokasian 30 persen infrastruktur publik sebagai ruang promosi dan pengembangan usaha untuk koperasi dan UMKM.
Contoh nyata potensi ini terlihat di Rest Area Brebes, Terminal Banyuangga Probolinggo, Bandara YIA, Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni.
“Termasuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih mendukung pembangunan infrastruktur perekonomian di desa, seperti gerai sembako, simpan pinjam, klinik, dan logistik,” katanya dalam peresmian Korpri Infra di acara International Conference on Infrastructure 2025 di Jakarta, Rabu (11/6).
Lebih lanjut, Budi Arie menyebut bahwa koperasi juga dapat berperan aktif dalam program 3 juta rumah, baik sebagai penyedia rumah maupun bahan baku perumahan.
Selain itu, koperasi dapat masuk pada sektor-sektor infrastruktur, misalnya sektor jalan tol, pembangkit listrik, dan energi. Budi Arie mencontohkan kerja sama antara Kopel Infrastruktur, yang merupakan anak usaha koperasi karyawan Bulog dan PT Hutama Karya pada 2017 dalam menyediakan bahan konstruksi.
Bahkan, ia menyebut koperasi juga dapat menjadi penggerak pembangunan dan pemanfaatan energi baru terbarukan di daerah, serta memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur berskala kecil dan menengah di pedesaan.
Lebih lanjut, Budi Arie menyambut baik terbentuknya koperasi karyawan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan atau Korpri Infra. Dia meminta, koperasi karyawan kementerian dan lembaga harus tetap menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Pada kesempatan yang sama, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan pembentukan Korpri Infra ini membuka berbagai peluang pembangunan infrastruktur yang vital bagi pertumbuhan ekonomi dan industri.
Peresmian koperasi ini, menurutnya, adalah langkah strategis yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mendirikan 80.000 Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia, menjadikannya inisiatif penting dalam strategi ekonomi nasional yang progresif.
“Semangat ini perlu didukung oleh semua pihak, termasuk kementerian dan lembaga, untuk mewujudkan kemajuan dan keberkahan, terutama dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan,” ucap AHY.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkop Budi Arie ungkap potensi besar koperasi di sektor infrastruktur