Ambon (ANTARA) - Perum Bulog Maluku menjamin ketersediaan beras di provinsi ini aman dengan stok yang mencukupi hingga enam bulan ke depan.
"Karena itu masyarakat tidak perlu khawatir, persediaan beras saat ini tersebar di gudang-gudang Bulog di Maluku mencukupi dan aman hingga enam bulan ke depan," kata Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog Maluku Jefri Tanassy, di Ambon, Jumat.
Menurut dia, stok kebutuhan pokok lainnya selama ini dipasok Perum Bulog Maluku, yakni gula pasir dan minyak goreng.
Dia menyebutkan khusus untuk stok beras di Maluku sampai dengan 13 Juni 2025 tercatat beras cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 15.000 ton.
Di samping itu ada juga beras komersial broken 15 persen premium 356 ton, sedangkan untuk kebutuhan lain seperti gula pasir 99 ton, dan minyak goreng 99.669 liter.
Menurutnya, stok beras sebanyak 15.000 ton itu saat ini tersebar di gudang Halong, Nusaniwe, Tulehu, Mako, Kabupaten Pulau Buru, Kobisonta, Kabupaten Seram Timur.
Stok terbanyak terdapat di gudang Halong dan Nusaniwe, Kota Ambon yang merupakan gudang induk, selain itu ada juga di Kota Tual, Langgur Kabupaten Maluku Tenggara dan Saumlaki Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Sedangkan stok beras yang tersedia di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, untuk saat ini sebanyak 4.000 ton.
"Dalam waktu dekat pemerintah juga akan menyalurkan lagi beras bantuan pangan," ujarnya.
Pemerintah sudah akan membuka keran lagi untuk penyaluran beras pangan untuk alokasi Juni dan Juli 2025.
Dia menambahkan, Perum Bulog Maluku selalu melakukan pengawasan keberadaan stok beras itu di gudang-gudang setiap minggu, sebab stok beras itu tidak boleh kosong di gudang penampungan, kalau terjadi kekurangan diminta lagi dari pusat.