Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku, melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) memasang alat jaring penahan sampah laut atau mesh boom di tiga titik yakni Sungai Galala yang terhubung ke laut, Sungai Waiheru, dan Sungai Mardika.
“Langkah ini dilakukan sebagai upaya menekan volume sampah yang mengalir ke Teluk Ambon, sekaligus menjaga ekosistem laut dari pencemaran plastik dan limbah rumah tangga,” kata Kepala DLHP Ambon Apries B. Gaspersz di Ambon, Senin.
Ia menjelaskan pemasangan jaring penahan sampah menjadi bagian dari program kolaboratif dengan PT Millon Limbah Ambon (MLA) dan Clear Rivers untuk mengurangi pencemaran di wilayah pesisir.
Program tersebut, lanjut dia, juga merupakan wujud komitmen Pemkot Ambon dalam menjaga kebersihan dan keindahan Teluk Ambon sebagai ikon kota.
“Kita ingin masyarakat maupun wisatawan bisa menikmati teluk yang bersih, tidak lagi dipenuhi sampah plastik,” ujarnya.
DLHP juga terus mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah ke laut maupun ke sungai yang bermuara ke Teluk Ambon. Menurutnya, kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga kebersihan laut.
“Berapa pun banyak alat yang kita sediakan, kalau kesadaran masyarakat belum tinggi, maka masalah sampah tetap sulit diatasi,” katanya.
Selain pemasangan jaring sampah, DLHP Kota Ambon juga menyediakan empat perahu cepat untuk membersihkan sampah yang menumpuk di kawasan perairan Teluk Ambon.
Empat perahu tersebut beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIT untuk mengangkut sampah yang mengapung di laut. Kegiatan ini melibatkan petugas kebersihan laut yang secara rutin memantau dan mengangkat sampah yang terapung di sekitar perairan teluk.
Pemkot berharap kolaborasi lintas sektor ini dapat menjadi contoh nyata dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, sekaligus mendorong keterlibatan aktif masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai dan laut di ibu kota Provinsi Maluku itu.
