Ternate, 24/9 (Antara Maluku) - Laga Tim sepakbola Persiter Ternate dan Persikota Tidore Kepulauan akhirnya dihentikan akibat ricuh antarkedua pendukung pada lanjutan Liga Nusantara (LN) wilayah Maluku Utara (Malut) yang berlangsung, Sabtu.
Kericuhan berawal dari keinginan ratusan pendukung Persikota Tidore Kepulauan yang ingin menempati tribun bagian timur Gelora Kieraha Ternate, padahal tempat tersebut diberikan untuk penonton umum.
Tribun selatan diberikan bagi pendukung Persikota Tidore Kepulauan dan pendukung Persiter Ternate disediakan di tribun bagian utara.
Pendukung Persiter Ternate yang menerima kesepakatan itu menuruti keputusan panitia, tetapi pendukung Persikota Tidore Kepulauan yang tetap saja menempati tribun bagian timur dipermasalahkan pendukung Persiter, akibatnya ratusan pendukung Persiter Ternate keluar stadion dan melempari pendukung Persikota Tidore Kepulauan dengan batu.
Akibatnya, laga yang sedianya berlangsung pukul 16.00 wit itu tidak bisa dilanjutkan, karena pendukung kedua tim membuat kericuhan hingga masuk ke dalam lapangan dan terjadi tawuran.
Ratusan aparat Kepolisian dari Polda Malut dan Polres Ternate berhasil melerai tawuran itu dengan melepaskan gas air mata.
Pengawas Pertandingan, Bahrun ketika dihubungi menyatakan, laga kedua tim ini terpaksa ditunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan, karena kondisi tidak lagi kondusif bila pertandingan digelar.
Oleh karena itu, dirinya akan menyampaikan insiden yang terjadi tersebut ke PSSI dan menunggu apa keputusan yang diambil PSSI.
Tim Persiter Ternate hanya membutuhkan hasil seri untuk menjuarai Liga Nusantara, setelah meraih angka penuh dari dua kali kemenangan melawan Persihaltim (3-0) dan Persihalut (5-1).
Sedangkan Persikota Tikep yang hanya sekali menang atas Persihalut (1-0) dan imbang saat menghadapi Persihaltim (0-0), harus memetik kemenangan dari Persiter Ternate.
Sementara itu, sejumlah penonton menyatakan kecewa atas insiden kericuhan tersebut yang berakibat laga penentuan antara Persiter Ternate dan Persikota Tidore Kepulauan dihentikan.