Ternate, 26/10 (Antara Maluku) - Sejumlah bahasa daerah di Provinsi Maluku Utara terancam punah, sehingga membutuhkan kepedulian dan langkah nyata dari semua pihak terkait untuk menyelamatkannya.
Pengamat bahasa daerah dari Universita Khairun (Unkhair) Ternate, Sunaidin di Ternate, Kamis, mengatakan dari 34 bahasa daerah di Malut, yang terancam punah di antaranya bahasa daerah Kao, di Kabupaten Halmahera Utara yang saat ini penuturnya sisa enam orang.
Selain itu, bahasa daerah Koloncucu di Kota Ternate, yang penuturnya kini sisa satu orang, itu pun usianya sudah 70 tahun lebih dan bahasa daerah Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, yang penuturnya saat ini tinggal dua orang.
Menurut dia, terancam punahnya bahasa daerah tersebut, di antaranya disebabkan orang tua dan lingkungan masyarakat setempat tidak lagi menggunakannya sebagai bahasa komunikasi keseharian.
Terjadinya perkawinan dengan pria atau wanita dari daerah yang memiliki bahasa daerah berbeda, juga menjadi penyebab terancam punahnya bahasa daerah tersebut, karena dalam komunikasi keseharian di rumah, termasuk kepada anak-anak menggunakan bahasa melayu Ternate atau bahasa Indonesia.
"Oleh karena itu, untuk menyelamatkan bahasa daerah yang terancam punah tersebut, perlu ada kesadaran dari para orang tua untuk mengajarkan bahasa daerahnya kepada anak-anaknya, begitu pula dalam hubungan komunikasi dengan lingkungan masyarakat setempat," katanya.
Pemerintah kabupaten/kota harus pula memiliki kepedulian untuk melestarikan semua bahasa daerah di wilayahnya dengan cara memasukannya sebagai mata pelajaran di sekolah serta mendokumentasikannya dalam bentuk kamus bahasa daerah.
Namun dalam mengajarkan bahasa daerah di sekolah, harus disesuaikan dengan wilayah dimana bahasa daerah itu berada, artinya dalam suatu kabupaten dan jangan hanya mengajarkan satu bahasa daerah, kata Sunaidin.
Masalahnya dalam setiap kabupaten/kota di Malut, ada beberapa bahasa daerah, di kabupaten Halmahera Utara misalnya, ada sekitar 5 bahasa daerah, yang masing-masing memiliki wilayah tersendiri.
Sejumlah Bahasa Daerah di Malut Terancam Punah
Kamis, 26 Oktober 2017 13:57 WIB