Ambon (ANTARA) - Proyek pembangunan Pusat Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) Seram Peaker 20 megawatt (MW) di Kelurahan Ampera, Masohi, Kabupaten Maluku Tengah mencapai 93,514 persen.
"Pembangunan PLTMG Seram Peaker dilaksanakan sejak Oktober 2017, saat ini telah memasuki proses pre-commisioning dengan progres pekerjaan keseluruhan sudah mencapai 93,514," kata Assistant manager komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku, Abdul Azis Laadjila, Sabtu.
Dikatakannya, pembangunan PLTMG dilaksanakan konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk – PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi yang direncanakan selesai pekerjaannya dan akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2019.
"Pembangunan ini menyematkan dua mesin bertenaga 10 MW buatan Jerman yang dipercaya mempunyai performa handal, sebagai mesin dari Eropa serta sudah terintegrasi dengan sistem komputerisasi, membuat monitoring kondisi mesin secara otomatis," katanya.
PLTMG, lanjut dia, juga mengedepankan pembangkit yang lebih ramah lingkungan dibandingkan pembangkit konvensional lainnya dalam segi asap dan suara yang dihasilkan.
"PLTMG juga merupakan pembangkit jenis baru yang dibangun di Provinsi Maluku," ujarnya. Ia mengakui daya listrik yang tersedia di Masohi saat ini hanya sebesar 8 MW.
Diharapkan dengan adanya pembangunan PLTMG Seram Peaker yang memiliki kapasitas sebesar 20 MW, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Masohi dan sekitarnya.
"Sekaligus dapat menarik investor untuk masuk dan berinvestasi, sehingga dapat membuka semakin banyak lapangan kerja baru dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat di Provinsi Maluku, khususnya masyarakat di Kota Masohi," kata Abdul Azis.
PLN UIP Maluku merupakan salah satu Unit PLN yang melaksanakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di bidang pembangkit, transmisi, dan gardu induk yang wilayah kerjanya meliputi Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Pembangunan yang dilakukan oleh PLN UIP Maluku merupakan program Pemerintah 35.000 MW.
Hal ini, diakuinya, menjadi tantangan besar bagi PLN UIP Maluku untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di provinsi yang memiliki karakteristik kepulauan, dengan tujuan melaksanakan penugasan dari pemerintah untuk menjadikan Maluku dan Maluku Utara terang, dengan keandalan sistem infrastruktur ketenagalistrikan yang sama dengan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Pulau Jawa.
